Miliarder Richard Branson baru saja keluar angkasa Juli lalu. Namun, FBI kini sedang menyelidiki apakah Virgin Galactic terbang di luar zona izin yang diizinkan saat kembali ke Bumi.
Administrasi Penerbangan Federal mengkonfirmasi bahwa penerbangan luar angkasa 11 Juli lalu ternyata menyimpang dari izin Kontrol Lalu Lintas Udara saat kembali ke Spaceport America, homeport yang didanai pembayar pajak Virgin Galactic di New Mexico.
Dilansir dari New York Post di Jakarta, Jumat (3/9/21) seorang perwakilan Virgin Galactic mengkonfirmasi bahwa pesawat ruang angkasa itu jatuh di bawah ketinggian wilayah udara yang diamankan oleh FAA.
Baca Juga: Penipu Kelas Kakap, Kasus Mantan Miliarder Elizabeth Holmes Bikin Geger dan Dramatis!
“Tidak pernah kapal melakukan perjalanan di atas pusat populasi mana pun atau menyebabkan bahaya bagi publik. Perwakilan FAA hadir di ruang kontrol kami selama penerbangan dan dalam tanya jawab pasca-penerbangan. Kami bekerja dalam kemitraan dengan FAA untuk mengatasi wilayah udara untuk penerbangan masa depan,” tambah perwakilan itu.
Namun kenyataannya, The New Yorker melaporkan, penerbangan yang membawa pendiri miliarder Virgin Galactic dan lima anggota awak lainnya ke luar angkasa tidak benar-benar berjalan semulus seperti yang terlihat dalam siaran langsung dan liputan media.
Pesawat bernama VSS Unity itu gagal naik ke luar angkasa dengan cukup curam hingga membuat lampu peringatan kuning muncul di konsol pilot saat pesawat itu meluncur ke luar angkasa dengan kecepatan dua kali kecepatan suara. Lampu kuning dan lintasan pesawat di luar jalur itu rupanya cukup membahayakan misi.
Tak sampai disitu, lampu kuning kemudian berganti menjadi lampu merah. Di saat itu terjadi, pilot dapat mengambil tindakan segera, atau membatalkan motor roket yang akan membuat banyak pihak lebih aman.
Seorang perwakilan Virgin Galactic membantah laporan dari The New Yorker tentang peristiwa di atas pesawat. Ia menyebut peluncuran itu penerbangan uji yang aman dan sukses.
“Ketika kendaraan menghadapi angin ketinggian tinggi yang mengubah lintasan, pilot dan sistem memantau lintasan untuk memastikannya tetap dalam parameter misi,” tambah perwakilan tersebut.
“Pilot kami merespons dengan tepat terhadap perubahan kondisi penerbangan ini persis seperti yang telah mereka latih dan sesuai dengan prosedur yang kami tetapkan." lanjutnya.
Perwakilan tersebut mengakui meskipun lintasan utama penerbangan menyimpang dari rencana awal, itu tetap menjadi jalur penerbangan yang terkontrol dan memungkinkan Unity 22 berhasil mencapai ruang angkasa dan mendarat dengan aman di Spaceport New Mexico.
"Penumpang dan awak tidak pernah berada dalam bahaya apa pun sebagai akibat dari perubahan lintasan ini," ujarnya lagi. "Keselamatan awak dan penumpang kami adalah prioritas utama Virgin Galactic." tambahnya.
Saham Virgin Galactic naik lebih dari 6 persen pada perdagangan Kamis siang hari setelah perusahaan mengumumkan akan meluncurkan empat orang lagi ke luar angkasa pada awal Oktober sebagai peluncuran komersial pertamanya. Dua di antaranya adalah anggota Angkatan Udara Italia.