Bagi banyak investor, lahan pertanian tidak masuk ke dalam radar kelas aset yang dapat diinvestasikan sampai awal tahun ini. Namun, tidak demikian bagi Bill Gates. Ia justru pemilik terbesar lahan pertanian AS.
Banyak yang berspekulasi tentang motivasi Gates untuk akuisisi ini, apakah itu bagian dari strategi keberlanjutannya yang lebih besar? Banyak yang berspekulasi untuk kepentingan Gates melawan perubahan iklim, ternyata tidak demikian.
Dilansir dari AgFunderNews di Jakarta, Selasa (31/8/21) Gates diam-diam mengakuisisi lahan pertanian melalui manajer investasinya, Cascade Investment, selama lebih dari 10 tahun.
Baca Juga: Buku Baru Bill Gates tentang Perubahan Iklim Dinilai Tidak Solutif
Ketika dana tersebut diprofilkan oleh The Wall Street Journal pada tahun 2014, portofolio itu sudah menjadi lahan pertanian yang signifikan dengan setidaknya 100.000 hektar lahan pertanian di California, Illinois, Iowa, Louisiana, dan negara bagian lainnya.
Saat ini, Bill Gates memiliki 242.000 hektar lahan pertanian di 19 negara bagian. Selain itu, ia memiliki 25.750 hektar lahan transisi dan 1.234 hektar lahan rekreasi dengan total kepemilikan lahan 268.984 hektar. Kepemilikan terbesarnya adalah di Louisiana (69.071 hektar), diikuti oleh Arkansas (47.927 hektar) dan Arizona (25.750 hektar).
Lahan pertanian secara historis memberikan pengembalian nyata yang kuat dari dua sumber berbeda: pembayaran sewa dan panen, dan apresiasi ketika aset dasar dijual. Selain itu, lahan pertanian adalah kelas aset volatilitas yang sangat rendah. Dalam periode waktu yang sama, volatilitas untuk lahan pertanian adalah 6,84% sedangkan volatilitas pasar saham adalah 16,9% dan emas adalah 14,8%.
Lahan pertanian juga menambahkan diversifikasi ke portofolio yang sangat penting untuk membangun kekayaan jangka panjang. Meskipun pembangunan pertanian berkelanjutan menjadi salah satu area fokus utama untuk Gates Foundation, salah satu pendiri Microsoft ini mengklaim bahwa investasi lahan pertaniannya tidak terkait dengan iklim.