Sebuah perusahaan mineral didukung oleh deretan miliarder, termasuk Jeff Bezos dan Bill Gates, bergabung dengan perusahaan pertambangan Bluejay untuk berburu logam yang bakal digunakan untuk kendaraan listrik.
Perusahaan bernama KoBold Metals ini akan menghabiskan USD15 juta (Rp215 miliar) untuk mencari nikel, tembaga, kobalt, dan platinum. Pencarian ini menjadi sebagai bagian dari proyek Disko-Nuussuaq Bluejay di Greenland, pulau terbesar di dunia.
Baca Juga: Bagi-bagi Harta ke Mantan Istri, Posisi Miliarder Bill Gates Disalip Mark Zuckerberg
Sebagai imbalannya, dilansir dari Yahoo Finance di Jakarta, Kamis (12/8/21) KoBold akan memiliki 51% saham dalam proyek tersebut.
KoBold menggunakan kecerdasan buatan, mesin, dan komputasi untuk mencari bahan baku yang dibutuhkan untuk kendaraan listrik. Adapun investor utama perusahaan mineral ini adalah Breakthrough Energy Ventures, dana iklim dan teknologi yang dipimpin oleh salah satu pendiri Microsoft Bill Gates.
Pendiri Amazon Jeff Bezos, pendiri Bloomberg Michael Bloomberg, dan pendiri Bridgewater Associates Ray Dalio juga menjadi investor perusahaan tersebut.
Investor lain di KoBold adalah perusahaan dana Silicon Valley VC, Andreessen Horowitz, dan perusahaan energi milik negara, Norwegia Equinor.
"Wilayah Disko telah melihat konvergensi peristiwa langka dalam sejarah bumi yang dapat mengakibatkan pembentukan deposit logam baterai kelas dunia." ujar CEO KoBold, Kurt Hous dalam pernyataannya.
"Disko adalah proyek dengan potensi besar untuk penemuan deposit logam baterai yang signifikan secara global," tambah Bo Møller Stensgaard, CEO Bluejay.