Platform pembayaran digital milik bos Twitter Jack Dorsey, Square, telah setuju untuk mengambil alih perusahaan Australia, Afterpay. Perusahaan ini terkenal dengan slogan 'beli sekarang, bayar nanti'. Pembelian perusahaan ini merogoh kocek USD29 miliar (Rp418 triliun) dan menjadi pembelian terbesar di Australia.
Penawaran ini merupakan premi lebih dari 30% untuk harga penutupan pasar saham Afterpay pada hari Jumat.
Baca Juga: Bos Twitter Jack Dorsey Gak Bosen Banggain Bitcoin, Katanya: Bitcoin Masa Depan Kami
Dilansir dari BBC International di Jakarta, Senin (2/8/21) perjanjian tersebut akan menciptakan raksasa pembayaran kredit. Ini karena industri melihat pertumbuhan yang signifikan.
"Square dan Afterpay memiliki tujuan yang sama. Kami membangun bisnis kami untuk membuat sistem keuangan lebih adil, mudah diakses, dan inklusif, dan Afterpay telah membangun merek tepercaya yang selaras dengan prinsip-prinsip tersebut," ujar Dorsey.
Perusahaan asal Australia itu mengatakan dewannya dengan suara bulat merekomendasikan kesepakatan itu kepada para pemegang sahamnya.
Afterpay didirikan pada tahun 2014 oleh warga Australia Nick Molnar dan Anthony Eisen. Afterpay memiliki lebih dari 16 juta pelanggan dan digunakan oleh 100 juta bisnis di seluruh dunia.
Afterpay telah dilihat sebagai indikator utama dari prospek industri pembayaran online tanpa pemeriksaan kredit yang melonjak popularitasnya tahun lalu. Ini karena lebih banyak pengguna, terutama kaum muda, memilih untuk membayar dengan mencicil barang sehari-hari selama pandemi virus corona.