Pengusaha muslim Jusuf Hamka mengaku bangga dengan orang tuanya. Saat ia memeluk agama Islam, di hari pertama puasa, ibunya membeli penggorengan terpisah dan memasak masakan halal untuknya sahur.
Ibunya bahkan meminta Jusuf untuk sabar berpuasa tatkala Jusuf merasa sangat kehausan. Saat maghrib, ibunya membangunkan untuk berbuka puasa dan ikut makan bersama.
Ayahnya juga sama hebatnya. Saat Jusuf meminta untuk naik haji, saat itu harga tiket naik haji di tahun 1981 hanya Rp2 juta. Tetapi, ayahnya memberikan Rp25 juta.
Baca Juga: Pengusaha Muslim Jusuf Hamka Saat Meminta Jadi Orang Kaya: Eh Allah Kasih, Malaikat Denger
Sayangnya, penolakan pasti dirasakan oleh Jusuf. Teman-temannya yang sesama Tionghoa meremehkan agama Islam, bahkan mencemooh Jusuf.
Sejak dulu hingga hari ini, Jusuf memiliki mimpi untuk membangun 1.000 masjid yang awal mulanya hanya berasal dari nasi kuning seharga Rp3 ribu.
Dalam YouTube Denny Sumargo bertajuk 'JUSUF HAMKA : PART 2' Jusuf bercerita ia membeli di Warung Nasi Kuning Pojok Halal dengan harga Rp10-12 ribu. Tetapi dijual Jusuf dengan harga Rp3 ribu.
Ibu Jusuf dahulu juga berjualan nasi kuning sambil mengajar sebagai guru. Karena itulah, Jusuf ingin berbagi lewat nasi kuning pula.
Setiap minggu, Jusuf menganggarkan Rp7-10 juta untuk membeli ratusan nasi kuning yang ia jual seharga Rp3 ribu. Lambat laun ia sadar bahwa harga Rp3 ribu ini justru memberikan efek domino kebaikan kepada banyak orang. Ada orang yang akhirnya bisa ikut bersedekah dengan membelikan orang lain nasi kuning ini.
Jusuf bercerita pada tahun 1970an, saat masih tinggal di Kalimantan Timur, ia pernah tidur di atas jamban. Di pedesaan itu, hanya ada pasar seminggu sekali sehingga ketika Jusuf dan keluarganya kehabisan makanan, ia akan memakan ikan yang hidup di bawah jamban.
"Ikan itu kotor sekali. Saat mau dimasak, kami belah ada kotorannya, yasudah dibersihkan. Kami beri asam dan garam, digoreng, enak pakai nasi," pungkas Jusuf.
Jusuf bahkan mengungkan, ikan yang dinamai Ikan Lancang ini berdaging manis. Namun, ia tidak meminta orang-orang untuk mencobanya.
Denny Sumargo mengaku takjub dengan sosok Jusuf Hamka. Jusuf Hamka dinilai sebagai pribadi yang ikhlas menjalani hidupnya di hari ini.
"Apa yang ada dijalani, jadi tidak pilih-pilih, tidak membebani diri sendiri," ujar Denny Sumargo.
Jusuf Hamka bahkan berujar, ia buka puasa hanya dengan air dan makan telur dadar serta abon, sudah cukup baginya. Ia juga tidak meminta popularitas. Seperti proyek 1.000 masjid, baginya itu tidak ada apa-apanya karena baru terbangun 4 dan insya Allah akan terbangun 10 tahun ini.
"Kalau tidak sukses saya lanjutin [proyek 1.000 masjid]," ujar Denny Sumargo.
Sebagai penutup, Jusuf Hamka mengingatkan bahwa dari setiap rezeki kita hari ini ada banyak titipan untuk orang lain. Ia juga mengutip ayat Al Qur'an surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"