Bagi miliarder Bill Gates, paling tidak seseorang harus mempekerjakan orang yang malas. Ini karena orang malas akan menemukan cara yang lebih mudah untuk melakukan pekerjaan sulit.
“Saya memilih orang yang malas untuk melakukan pekerjaan yang sulit. Karena orang yang malas akan menemukan cara yang mudah untuk melakukannya,” ujar Bill Gates.
Memilih orang yang akan melakukan pekerjaan dengan cara mudah dan memecahkan masalah sulit di depan mereka bisa lebih baik daripada menempatkan tim yang paling ambisius di dalamnya. Cara tersulit seringkali bukan cara terbaik.
Baca Juga: Korupsi Dana Pemerintah, Miliarder Iran Ini Terancam Hukuman Mati, Tapi... Ada yang Janggal!
Sayangnya, tidak demikian. Sebagaimana dilansir dari Chron.com di Jakarta, Senin (26/7/21) faktanya, memetik buah yang bergantung rendah tidak membuat seseorang malas, juga tidak mengambil jalan yang lebih jelas, juga tidak benar-benar berlibur. Itu membuat mereka pandai dalam membuat prioritas, pekerja yang efisien, dan orang yang lebih tangguh.
Mengkategorikan semua perilaku ini sebagai malas tidak spesifik. Tapi itu kata yang mudah untuk diberikan, baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Tapi, itu tidak sesederhana itu. Kemalasan bukanlah masalahnya; itu adalah gejala. Rasa malas seringkali menjadi tanda kita butuh istirahat. Istirahat tidak sama dengan kemalasan.
Ini adalah kesalahpahaman umum. Mereka sering terlihat mirip. Bersantai daripada bekerja, memprioritaskan tugas-tugas pribadi daripada profesional atau tidak bangun pada pukul 6 pagi, semuanya dapat dibaca sebagai malas secara kanonik. Budaya teknologi pada umumnya memiliki masalah ini: Persepsi produktivitas lebih penting daripada produktivitas aktual.
Terkadang, hal paling produktif yang bisa Anda lakukan adalah istirahat. Istirahat sangat penting untuk produktivitas. Istirahat adalah mitra kerja. Beristirahat selama hari kerja, seperti berjalan-jalan, bisa sangat ampuh dalam menghasilkan ide-ide kreatif. Istirahat yang lebih lama sangat penting dalam mencegah kelelahan.
Rahasianya adalah, ketika sedang beristirahat, benar-benar beristirahat. Benar-benar mengambil ruang untuk istirahat restoratif. Anda mungkin akan kembali termotivasi dan lebih siap untuk bekerja.