Usai mendarat kembali ke Bumi, Jeff Bezos mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para karyawan dan pelanggan Amazon. Ini karena keberangkatan Bezos ke luar angkasa berkat kerja keras karyawannya dan kesetiaan pelanggannya.
Namun, ternyata kerja keras karyawan Amazon tidak sepadan dengan kesuksesan yang diraih Bezos hari ini. Bezos dituding kaya raya karena memaksa pegawainya kerja keras dengan gila. Untuk diketahui, Forbes mencatat hari ini Bezos memiliki harta USD205,6 miliar alias Rp2.981 triliun. Pendapatan Bezos tiap menitnya bisa lebih dari Rp2 juta!
Dilansir dari news.com.au di Jakarta, Kamis (22/7/21) kisah menyedihkan datang dari salah satu karyawan Bezos di Amazon bernama Patty Hernandez. Saat ia bekerja sebagai pengemas paket Amazon di California, AS, ia tengah hamil muda dan diminta dokter untuk bekerja lebih ringan demi janinnya.
Baca Juga: Jeff Bezos: Bumi Akan Hancur, Ruang Angkasa Adalah Satu-satunya Cara untuk Pergi
Namun, pekerjaannya adalah mengangkat paket 22 kg dari conveyor belt selama 10 jam sehari. Permintaan Patty agar pekerjaannya diringankan ditolak oleh manajer. Karena itu, ia harus tetap bekerja keras. Alhasil, pada Oktober 2020, Patty keguguran. Kasusnya pun ramai diberitakan media, tetapi Amazon memilih bungkam.
Setelahnya, semakin banyak berita bagaimana karyawan Amazon dipaksa kerja keras. Sampai-sampai mereka tidak boleh ke toilet dan kencing di botol air mineral. Lokasi toilet dan gudang besar pun sangat jauh.
Tak hanya itu, Guardian sempat melaporkan bahwa pegawai Amazon ditargetkan memeriksa 30 paket per menit. Itu artinya, 1 paket harus selesai dalam 2 detik. Gila! Enggak habis pikir!
Di tengah karyawan yang bekerja keras, Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS justru menemukan 4.000 pegawai Amazon di seluruh Amerika mengandalkan hidup dari bantuan sosial yang disebut food stamps. 70% dari 4.000 pegawai itu adalah pegawai tetap Amazon.
Beberapa waktu lalu Bezos juga sempat ketahuan tidak bayar pajak tahun 2007 dan 2011. Kekayaannya bisa tak berguna jika ia hanya memikirkan dirinya sendiri. Yah, semoga saja ia segera sadar atas nasib dan kesejahteraan karyawan Amazon.