Founder dan CEO F Project, Samuel Pandu Amarta buka-bukaan soal pengeluaran bulannya sebesar Rp21.609.565 di Jakarta. Sam masih hidup sendiri dan belum berkeluarga.
Sam mengungkap dalam kanal YouTube Raditya Dika di video "Konsultan Single Ini Hidup Dengan Rp 21 Juta/Bulan di Jakarta", bahwa ia selalu mencatat pengeluaran bulanan sejak ia resign dan belajar menjadi seorang pengusaha. Sebelumnya, Sam bekerja di sebuah bank sebagai Human Resource Department.
Baca Juga: Cuan Jumbo Melantai di Bursa New York, Pengusaha Ini Langsung Jadi Miliarder Dunia!
Saat masih bekerja, Sam selalu menghabiskan gajinya karena ia merasa sudah pasti akan dapat uang di bulan berikutnya. Alasan Sam keluar adalah ia ingin memberikan dampak perubahan ke banyak orang, tak hanya karyawan di kantor.
Saat membedan pengeluaran bulanan, Sam mengungkap bahwa pengeluarannya yakni Rp21.609.565. Pengeluaran terbesarnya yakni Rpp17 juta untuk kebutuhan kelurga, sebanyak Rp10 juta untuk dekorasi rumah.
Sementara itu, untuk kebutuhan makan anya Rp1,2 juta, asuransi Rp1 juta, anggaran untuk teman dan gebetan Rp500 ribu, donasi Rp400 ribu, kesehatan Rp282 ribu, transportasi Rp274 ribu, belanja stabilo Rp36 ribu. Adapun pengeluaran tahunannya yakni Rp329.330.358.
Hingga kini, Sam tidak memiliki utang. Namun, ia sudah memiliki rumah yang ia beli saat masih menjadi karyawan. Saat itu, rumah tetangganya dijual karena butuh uang. Namun, rumah tersebut tak bisa dijadikan KPR, langsung ditolak di bank tempat Sam bekerja.
Untunglah akhirnya bisa kebeli saat Sam mendapatkan bonus di pertengahan tahun. Saat itu padahal Sam meminta pekerjaan lain, tetapi justru diberikan bonus, Special Retention Bonus, karena takut Sam resign. Bonus itu sangat besar yakni sebesar 7 bulan kerja.
Karena itulah, Sam langsup DP 55% dan mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA) untuk melunasi sisanya. KTA tersebut harus lunas dalam 3 tahun dengan cicilan Rp3 jutaan.
Saat resign pun, Sam masih mencicil KTA tersebut. Sam nekat memutuskan resign karena satu bulan gaji di bank bisa didapatkan dalam 5 hari berbinis konsultan. Karena itulah, ia berani untuk resign.
Lebih lanjut, Sam mengatakan bahwa ia konsisten mencatat pengeluaran karena ia memahami untuk konsisten itu dibutuhkan waktu 66 hari.
"Just do it, jangan ditunda-tunda. Jangan direkap pas malem karena nanti lupa," ujar Sam.
Sementara itu, untuk investasi Sam mengaku sedang terlalu nafsu untuk berinvestasi. Dari banyaknya pendapatan yang ia miliki, Sam berinvestasi bisa mencapai 60 persen untuk investasi.
Lebih lanjut, Sam mengungkap komponen pemasukannya yaitu gaji dari perusahaannya sendiri sebesar Rp20 juta, bonus setiap 6 bulan sekali, dan THR. Sam juga mengungkap bahwa ia berusaha untuk mengubah mindset dari karyawan menjadi pemilik perusahaan. Yang ia lakukan adalah meyakinkan diri bahwa tidak ada yang pasti di dunia ini.
"Kalau punya uang jangan norak lah, gak usah di spend (dihabiskan)," tandas Sam.
Selain sebagai pengusaha, Sam juga seorang trainer, konsultan, dan membuat modul kelas-kelas. Selain itu juga Sam membuat kelas vokal group, diminta untuk membuat lagi mars perusahaan hingga aransemen band.
Tak hanya itu, Sam juga sering diminta untuk menjadi pembicara tanpa membawa nama perusahaannya. Sam juga pernah beberapa kali diminta untuk khotbah ke anak-anak remaja. Terakhir, Sam mengingatkan, dengan mencatat pengeluaran, kita bisa melihat bagaimana 'hati kita' ada pada kebiasaan kita menghaburkan uang.