Dalam surat terakhirnya sebagai CEO Amazon, Jeff Bezos akhirnya buka suara terkait isu hubungan Amazon dengan karyawan yang dikabarkan tidak baik. Dalam suratnya, Bezos mengatakan bahwa perusahaannya akan tetap fokus meningkatkan layanan terhadap konsumen tetapi juga meningkatkan kesejahteraan pekerjanya.
"Kami selalu ingin menjadi perusahaan yang paling berorientasi pada konsumen, kami tidak akan mengubahnya, itu yang membuat kita ada di sini. Tapi kita akan menambah komitmennya, kita akan menjadi Perusahaan terbaik di dunia dan tempat teraman di dunia untuk bekerja," tulisnya sebagaimana dikutip dari CNBC International di Jakarta, Kamis (22/4/21).
"Terlepas dari apa yang telah kami capai, jelas bagi saya bahwa kami membutuhkan visi yang lebih baik untuk kesuksesan karyawan kami," tambahnya lagi.
Baca Juga: Jeff Bezos Kalah Telak, Elon Musk Menang Tender Rp42 T, Siap Bawa Manusia ke Bulan!
Selain itu, Bezos juga membantah bahwa ada perlakuan buruk di perusahaannya terhadap pekerja di gudang Amazon. Beberapa waktu lalu, di Amerika sempat ramai terkait beredarnya kabar ada kurir yang buang air kecil di botol saking sibuknya bekerja. Isu itupun merebak dan menjadi sorotan.
Ada juga kabar bahwa karyawan Amazon cedera saat bekerja di gudang, seperti keseleo atau ketegangan otot lantaran melakukan hal yang sama secara berulang. Bezos mengatakan bahwa hal itu biasa terjadi di kalangan pekerja baru yang belum terbiasa.
Dalam surat terakhirnya sebagai CEO sebelum digantikan dengan Andy Jassy, Bezos masih mengungkit kemenangan Amazon dalam usulan pembentukan serikat pekerja mereka di gudang Bessemer, Alabama.
Amazon menentang keras rencana pembentukan serikat pekerja yang dikhawatirkan dapat memobilisasi aksi serupa di gudang Amazon di wilayah lainnya. Aksi ini dikhawatirkan bisa membuat perusahaan terpaksa mengubah sistem kerjanya.
Sepanjang isu pembentukan serikat pekerja, beberapa kabar mencuat bahwa saking sibuknya bekerja di Amazon, karyawan hanya bisa buang air kecil lewat botol. Belum lagi soal diskriminasi ras yang beberapa bulan sebelumnya, perusahaan berkali-kali dilaporkan atas adanya perlakuan tak adil terhadap pekerja kulit hitam di kantor Amazon Web Services (AWS).