Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI dan BWI) mampu mendongkrak omzet UMKM di Jawa Barat. Menteri Koperasi dan UMKM RI (Menkop), Teten Masduki, juga berharap melalui gerakan tersebut ada penambahan 30 juta UMKM yang menggunakan platform digital.
"Kegiatan ini menampilkan berbagai produk keartisan UMKM dari Jabar, tapi itu juga berharap ada kenaikan omzet sehingga di tengah pandemi Covid-19 bisa segera pulih. Kita juga harapkan vaksinasi dalam waktu dekat bisa ikut mendorong percepatan ekonomi nasional," katanya usai mengikuti kegiatan Gernas BBI dan BWI di Kota Bandung, Sabtu (3/4/2021).
Baca Juga: Kemenkop Gandeng Kimia Farma Pasarkan Produk UMKM
Teten juga mengapresiasi Bank Indonesia Jabar yang telah berhasil menggelar acara Gernas BBI dan BWI. "Ini kerja sama luar biasa berkat dukungan BI Jabar juga kolaborasi dengan Gubernur Jabar," imbuhnya.
Adapun Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, menambahkan bahwa Gernas BBI dan BWI akan didukung sepenuhnya oleh 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Bahkan, Bank Indonesia akan selalu mendorong perluasan akses keuangannya.
"Acara ini juga merupakan sinergi bukan sebatas UMKM Jabar Paten, melainkan disinergikan dengan berbagai acara lainnya seperti Karya Kreatif Jabar (KKJ) di Cianjur, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning), dan Enterpreneurship Festival di Cirebon kemudian pagelaran kreasi di Priangan timur. Semuanya bersinergi untuk mendukung program BBI dan Gernas BBI," ujarnya.
Menurutnya, Bank Indonesia juga terus melakukan berbagai peningkatan UMKM baik dari koorporasi, kapasitas produksi, dan bagaimana melakukan pembiayaan kepada UMKM sehingga mampu melakukan ekspor ke mancanegara.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil), menjelaskan bahwa April 2021 merupakan bulan untuk UMKM. Pasalnya, seluruh dukungan dari Pemerintah Pusat difokuskan dalam kegiatan UMKM di Jawa Barat.
"Jadi, ini sebuah kehormatan untuk membangkitkan UMKM. Oleh karena itu, setiap hari tidak ada hari tanpa kampanye untuk belanja UMKM karena kita punya gerakan nasional," ujarnya.
Salah satunya dengan menunjuk Kota Bandung, Jawa Barat sebagai tuan rumah Gernas BBI dan BWI yang melibatkan sekitar 15 ribu UMKM Jabar. Juga kegiatan geber UMKM gerakan nasional bersama UMKM. Emil pun mengimbau agar semua pihak melakukan bela negara. Salah satunya dengan berbelanja pada kegiatan tersebut agar membantu perekonomian UMKM di Jawa Barat.
"Agar ekonomi 2021 pulih, mari semua pihak melakukan bela negara dengan belanja di berbagai kegiatan ini. Dengan demikian, kita bisa pulih, seiring dengan vaksinasi yang berhasil. Pandemi juga bisa pulih," ungkapnya.
Berkenaan dengan potensi produk UMKM yang tembus ekspor mancanegara, Kepala Dinas KUMKM Jawa Barat, Kusmana Hartadji, mengatakan bahwa tahun ini terdapat lima cemilan khas Jawa Barat yang akan dikirim ke Korea Selatan: keripik singkong, ubi, tempe, pisang, dan kerupuk kulit. Kelimanya merupakan hasil pendampingan yang dilakukannya melalui program UMKM Juara. Ekspor ke Korea Selatan ini berasal dari kajian yang dilakukannya terkait kebutuhan pasar global.
"Jumlah totalnya yang akan diekspor sebanyak tiga kontainer, satu kontainernya sekitar 20 ton. Kalau dirupiahkan, sekitar Rp850 juta," katanya.
Sebelum memasuki pasar ekspor, menurutnya, kelima produk tersebut lahir dari program UMKM Juara yang dicanangkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Program yang diikuti 3.000 produk UMKM ini bertujuan untuk mengangkat UMKM lokal agar naik kelas.
Dia memastikan pihaknya terus melakukan dorongan melalui sejumlah program agar produk-produk UMKM asal Jawa Barat makin diminati pasar lokal maupun mancanegara.
"Sehingga Pak Gubernur meluncurkan program seperti UMKM Juara, OPOP Jabar, Digitalisasi Koperasi dan Koperasi juara, kredit mesra dalam rangka mendukung pelaku UMKM Jawa Barat untuk berkembang dan berdaya saing," pungkasnya.