Orang terkaya Ukraina, Ihor Kolomoisky memegang kendali penting dalam bisnis layanan televisi, maskapai penerbangan, bank hingga perminyakan. Namun, baru-baru ini dikabarkan bahwa nasibnya mungkin akan berubah 180 derajat.
Pasalnya, Amerika Serikat (AS) mengenakan sanksi dugaan korupsi dan pencucian uang terhadap Ihor Kolomoisky.
Dilansir dari The Washington Post di Jakarta, Rabu (10/3/21) belum lama ini, Kementerian Luar Negeri AS menjatuhkan sanksi larangan masuk ke Amerika bagi Kolomoisky dan keluarganya.
Baca Juga: Saham Perusahaan Mobil Listrik Miliarder Ini Naik Hampir 20%, Karena Apa?
Kolomoisky dituduh terlibat korupsi, salah satunya pria 58 tahun ini masih menjabat sebagai gubernur wilayah Dnipropetrovsk pada tahun 2014-2015.
Uang hasil korupsi tersebut diduga akan digunakan untuk membeli aset di luar negeri, salah satunya di Amerika Serikat. Karena itulah, Departemen Kehakiman AS mengajukan gugatan perdata untuk menyita beberapa aset Kolomoisky.
Aset tersebut diduga merupakan hasil dari korupsi dan pencucian uang. Di antaranya yakni real estat komersial di Ohio, pabrik baja di Kentucky, West Virginia dan Michigan, pabrik pembuatan ponsel di Illinois dan real estat komersial di Texas.
Aset tersebut disita, termasuk kepemilikan atas sebuah taman perkantoran di Dallas dan gedung PNC Plaza di Louisville. Semua aset tersebut diduga dibeli Kolomoisky lewat uang panas itu selama bertahun-tahun.
Sanksi ini pun berbuntut panjang. AS bahkan mendesak Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky untuk mereformasi bisnis di negara tersebut. Terutama dalam menangani masalah kroni bisnis yang menggurita.
Presiden Zelensky sendiri tak menampik adanya dugaan oligarki bisnis tersebut. Ia bahkan menyindir keberadaan para taipan di Ukraina yang mengeruk keuntungan dari monopoli pasar.
Untuk diketahui, Kolomoisky telah membangun gurita bisnis bertahun-tahun sejak tahun 1990an pasca runtuhnya Uni Soviet. Ia bahkan dikenal sangat dekat dengan Presiden Ukraina, Volodimyr Zelensky.
Lebih lanjut, Kolomoisky merupakan mantan pemilik bank pinjaman terbesar di Ukraina, PrivatBank yang didirikan sejak tahun 1990 bersama Hryhoriy Surkis dan Gennedy Boholyubov. Pada tahun 2016, pemerintah Ukraina memutuskan menasionalisasi bank tersebut.
Bersamaan dengan itu, ketiga pendiri raksasa bank tersebut diduga terlibat dalam aksi penggelapan dana bank sebesar USD5,5 miliar. Selang satu tahun kemudian, pemerintah Inggris pun membekukan aset Kolomoisky dan Boholyubov di Inggris senilai USD2,5 miliar.
Selain bank, Kolomoisky juga memiliki perusahaan energi. Empat dari sekian banyak perusahaan tambang batu bara adalah miliknya. Ia juga turut menghadapi kontroversi usai mengeruk untung dari konflik tajam antara Ukraina dan Rusia.
Kolomoisky juga mengendalikan sebagian besar saham di Synthesis Oil, Nafta Force, Record Systems dan Azonex. Lagi-lagi, Kolomoisky membuat geram publik Ukraina lantaran keempat produsen batu bara tersebut memperoleh untung USD11 juta setara Rp156 miliar dari hasil impor batu bara Rusia. Kolomoisky dianggap membuka dukungan terhadap bisnis musuh yang dapat merugikan negara.