Konglomerat asal India, Sunil Mittal adalah salah satu orang terkaya di dunia. Ia adalah pendiri dari Bharti Enterprises, sebuah konglomerat bisnis yang berkantor pusat di New Delhi, India.
Perusahaan tersebut berurusan di berbagai industri lintas sektor, yang meliputi keuangan, ritel, layanan telekomunikasi, dan menjadi industri telekomunikasi terbesar di India. Tak hanya fokus berbisnis, ia juga dikenal sebagai seorang filantropi. Dia telah bekerja untuk mendidik melalui Bharti Foundation, cabang filantropi dari perusahaannya.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Christy Walton, Janda dari Pewaris Walmart yang Hobi Sedekah
Sunil lahir pada tanggal 23 Oktober 1957 di sebuah keluarga Aggarwal di Ludhiana, Punjab, India. Ayahnya, Sat Paul Mittal, adalah seorang politikus yang sangat dihormati. Sunil memiliki dua saudara laki-laki, Rajan Mittal dan Rakesh Bharti Mittal.
Dia merupakan lulusan Universitas Panjab pada tahun 1976 dengan gelar Bachelor of Arts and Science. Sunil ambisius dan berpikiran bisnis sejak usia muda. Dia mulai mengimpor barang bekas dan suku cadang sepeda ketika dia baru berusia sekitar 19 tahun dan melanjutkan untuk membangun proyek skala kecil untuk membuat lembaran baja tahan karat.
Hingga suatu hari, ia pindah ke Mumbai untuk mengejar impian bisnisnya, di mana dia memulai dalam skala kecil, menjual seprai tahan karat. Pengalaman ini mengajarinya bahwa dia memiliki potensi untuk menjadi pebisnis yang sukses karena pandai dalam melakukan penjualan dan membujuk orang.
Hingga pada tahun 1980, bersama saudara-saudaranya, ia memulai perusahaan impor bernama Bharti Overseas Trading Company. Dan tahun berikutnya, ia membeli lisensi impor dari perusahaan pengekspor di Punjab.
Selanjutnya, ia pun memperoleh dealer dengan Suzuki Motors dan mengimpor ribuan generator bertenaga listrik portabel mereka dari Jepang. Setelah itu, bisnisnya berkembang pesat, dan dia menjadi seorang jutawan.
Namun, perjalanan bisnisnya tak semulus itu, dia sempat menghadapi krisis ketika pemerintah melarang impor generator untuk mempromosikan pembuatan generator di dalam negeri. Dia harus mencari jalan bisnis lain sejak itu.
Lalu, dia melihat telepon tombol tekan saat berada di Taiwan dan pada tahun 1984 dan mulai merakit telepon tombol tekan di India. Dia meluncurkan Bharti Telecom Limited pada awal 1990-an, dia memproduksi mesin faks, telepon nirkabel, dan beberapa peralatan telekomunikasi lainnya.
Hingga pada tahun 1992, pemerintah mengundangnya untuk berbincang soal telepon seluler dan Sunil berhasil menawar salah satu dari empat jaringan telepon seluler yang dilelang berlisensi.
Dia berkolaborasi dengan grup telekomunikasi Prancis Vivendi yang setuju untuk berbisnis dengannya meskipun saat itu bisnisnya masih kecil. Lalu, ia pun meluncurkan layanan di Delhi pada tahun 1995 ketika Bharti Cellular Limited dibentuk untuk menawarkan layanan seluler dengan merek dagang AirTel.
Di bawah arahannya, perusahaan menjadi sangat sukses dan dalam beberapa tahun menjadi perusahaan telekomunikasi pertama yang melampaui 2 juta pelanggan seluler. Hari ini, harta kekayaannya menurut Forbes mencapai USD10,2 miliar atau setara dengan Rp147 triliun.