Salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates mengatakan pembungkaman melalui media sosial berisiko menyebabkan perpecahan yang lebih besar di Amerika Serikat (AS). Gates mengatakan hal ini karena merujuk bagaimana pelarangan yang dilakukan Twitter terhadap mantan Presiden Donald Trump.
Dilansir dari Bloomberg di Jakarta, Senin (22/2/21) Trump telah dianggap provokatif selama pemilu 2020 kemarin. Namun, menurut Gates, larangan permanen Trump akan sangat memalukan dan menjadi tindakan ekstrim.
Baca Juga: Awas, Hati-Hati! Bill Gates Sebut Aset Bitcoin Berbahaya, Lho Kenapa?
"Kalau dia menyebarkan kebohongan tentang integritas pemilu, apakah itu perlu diberi label? Apakah dia sebenarnya kurang penting dalam hal menimbulkan masalah di masa depan daripada di masa lalu?" kata mantan CEO Microsoft tersebut.
Twitter secara permanen menangguhkan akun @realDonaldTrump bulan lalu, dengan alasan "risiko hasutan kekerasan lebih lanjut" setelah pendukung Trump menyerbu Capitol AS pada 6 Januari dalam upaya untuk mengganggu sertifikasi Senat atas kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden.
Gates lebih setuju pada metode yang lebih moderat yang diambil oleh Facebook sebelum penangguhan, di mana perusahaan memberi label pada postingan yang bermasalah.
Dia mencatat bahwa apa yang Trump ucapkan di masa depan mungkin tidak memerlukan tindakan dramatis karena ia sudah menjadi mantan presiden.