Pandemi Covid-19 membawa industri gaming semakin digemari untuk menghabiskan waktu di rumah. Berkat pandemi, CEO perusahaan internet dan gaming, NetEase, William Lei Ding atau Ding Lei pun kekayaannya makin melejit sebagai miliarder dunia.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Jumat (29/1/21) Ding merupakan orang terkaya ke-11 di China pada tahun 2020. Hari ini, kekayaannya mencapai USD35,6 miliar atau setara dengan Rp500 triliun.
Ding merupakan pimpinan NetEase, yang merupakan salah satu bisnis gim mobile dan online terbesar di dunia. Tak hanya soal game, bisnis NetEase juga berkembang ke ranah film, musik online dan e-commerce.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Uday Kotak, Bankir Terkaya di India Berharta Rp203 Triliun
Pada tahun 2003, South China Morning Post melaporkan bahwa Ding pernah menjadi orang terkaya di China dari industri gaming dan internet. Pria 49 tahun ini merupakan lulusan teknologi komunikasi dari University of Electronic Science and Technology of China. Setelah bekerja sebagai engineer di sebuah departemen di Ningbo, China, Ding pindah ke Guangzhou untuk bekerja di perusahaan software analisis asal Amerika Serikat (AS), Sybase.
Hingga pada Juni 1997, Ding pun mendirikan NetEase di Guangzhou dengan hanya tiga karyawan. Pada tahun 1999/2000, NetEase berhasil mengumpulkan USD70 juta di bursa Nasdaq.
Setelah itu, perusahaan terlibat dalam manipulasi laporan keuangan pada tahun 2001 hingga saham ditangguhkan selama empat bulan dan sulit meyakinkan investor baru untuk bergabung. Selama periode tersebut, Ding muncul dengan ide game online. Meski dewan direksi sempat menentang, pada akhirnya hanya dua bulan berselang, bisnis gaming berhasil membuat Ding menjadi orang terkaya di China.
Adapun game populer dari NetEase adalah seri Fantasy Westward Journey yang terinspirasi dari novel abad ke-16, Journey to the West.