Pengusaha asal Amerika, Abigail Johnson ialah salah satu orang terkaya di dunia. Abigail telah menjabat sebagai CEO dan Presiden Fidelity Investments, perusahaan jasa keuangan multinasional Amerika, sejak 2014. Dia juga adalah Ketua Fidelity International, perusahaan saudara internasional Fidelity Investments.

Neneknya, Edward C. Johnson II, mendirikan Fidelity, dan keluarga Johnson memegang 50% saham perusahaan sampai sekarang. Berkat itu, Abigail ini berharta USD15 miliar (Rp211 triliun), menurut Forbes. Ia pun menjadi salah satu wanita terkaya di dunia.

Abigail adalah putri Elizabeth Hodges Johnson dan Edward C. Johnson II, CEO dan Ketua Fidelity Investments.  Setelah lulus dari Harvard Business School, Abigail mulai magang di Fidelity sebagai analis keuangan.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Iris Fontbana, Janda Terkaya di Chili Berkat Warisan Suami

Pada tahun 1997, ia menjadi Senior Associate Director dan Wakil Presiden divisi ekuitas perusahaan. Pada tahun 2001, dia menjadi Presiden Fidelity. Di bawah kepemimpinannya, ia pun mendorong perusahaan ke arah yang baru.

Di tahun pertamanya sebagai presiden perusahaan, Abigail mengimbau para manajernya untuk mengambil risiko dan merevitalisasi reksa dana. Dengan menambahkan lebih banyak opsi investasi, dia mendapatkan kembali pelanggannya yang hilang dengan mudah.

Di bawah kepemimpinannya, perusahaan menjadi lebih berorientasi pada pelanggan dan diuntungkan dari langkah-langkah salah dari para pesaing. Lebih dari USD200 miliar pun ditambahkan ke reksa dana perusahaan di bawah kepemimpinannya.

Pada bulan Oktober 2014, Johnson diangkat ke posisi tambahan kepala eksekutif Fidelity Investments. Saat ini, Abigail Johnson sebagai Presiden dan CEO Fidelity Investments adalah salah satu dari sedikit wanita di seluruh dunia yang berhasil mengelola kerajaan reksa dana triliun dolar.

Warisan keluarganya dikombinasikan dengan kesuksesan profesionalnya menjadikannya pengusaha wanita terkaya keempat di Amerika pada tahun 2017.