Heboh miliarder Jack Ma dikabarkan meninggal dunia di laman sosial media. Kabar menghebohkan ini muncul sekitar akhir pekan lalu di sebuah halaman Facebook. Melalui portal Mediamass, pendiri Alibaba ini dikabarkan meninggal dan tersebar sangat cepat di tengah berita hilangnya Jack Ma.
Akun Facebook yang mengklaim dirinya dapat dipercaya itu bahkan menulis R.I.P Jack Ma.
"Sekitar pukul 11 pagi ET pada hari Sabtu (02 Januari 2021), pebisnis tercinta kita Jack Ma meninggal dunia," tulis akun tersebut.
Baca Juga: Menghilang Bak Ditelan Bumi, Tak Ada Tempat Lagi Bagi Jack Ma di China
"Jack Ma lahir pada 15 Oktober 1964 di Hangzhou. Dia akan dirindukan tapi tidak dilupakan. Tolong tunjukkan simpati dan belasungkawa Anda dengan mengomentari dan menyukai halaman ini." tambah akun tersebut.
Ada spekulasi bahwa hilangnya Ma berkaitan dengan pidato yang dia berikan di Shanghai pada bulan Oktober saat ia mengkritik aturan perbankan China dan menyerukan perubahan.
"Sistem keuangan hari ini adalah warisan dari Era Industri," kata Ma. "Kita harus menyiapkan yang baru untuk generasi berikutnya dan orang muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini."
Setelah laporan hilangnya Ma dari mata publik, video dari wawancara September 2019 telah dibagikan ulang ratusan kali di Twitter saat orang-orang berspekulasi apa yang terjadi pada Ma.
This aged well... https://t.co/qSbWMZuUWJ
— Steve Saretsky (@SteveSaretsky) January 4, 2021
Dalam klip tersebut, miliarder Guo Wengui, yang melarikan diri dari China sebagai buronan pada tahun 2014 dan mengklaim telah mengungkapkan rincian dugaan korupsi di negara tersebut, mengatakan kepada Real Vision bahwa hanya ada dua bagi masa depan Jack Ma setelah dia meninggalkan Alibaba.
"Semua miliarder China, hanya ada dua cara: penjara, dan mati." ujar Wengui.
Namun, pihak dari Jack Ma sendiri telah mengonfirmasi bahwa berita tersebut hoaks.
"Dia termasuk dalam daftar panjang selebriti yang menjadi korban tipuan ini. Dia masih hidup dan sehat, berhenti mempercayai apa yang Anda lihat di Internet," ujar pernyataan tersebut.
Sementara itu, sejak November hingga kini aktivitas Jack Ma di Twitter juga tak terlihat. Padahal, Ma biasa mengunggah tweet di akunnya. Ia menghilang saat pemerintah China melancarkan investigasi pada perusahaannya yang dituding monopoli.