Miliarder Bill Gates sejak awal pandemi corona, sering dikaitkan sebagai sosok di baliknya. Ragam teori konspirasi muncul memojokkannya karena ia telah memprediksi datangnya pandemi sejak lima tahun lalu sebelum peristiwa terjadi.
Prediksi Gates bukanlah asal-asalan, tetapi ia kerap menggunakan kekuatan analisanya, teknologi dan wawasan untuk memprediksi pandemi. Dilansir dari Inc di Jakarta, Senin (2/11/2020) Bill Gates juga telah memprediksi 4 hal ini untuk tahun 2021 yang tinggal dua bulan lagi. Berikut ramalannya!
Baca Juga: Bill Gates Sang Peramal, 25 Tahun Lalu Sudah Ramal Kejayaan Video Call!
1. Pandemi memburuk sebelum membaik
Pendiri Microsoft ini memprediksi garis waktu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir di seluruh dunia. Gates pun mengungkap bisa saja akhir tahun 2020 pandemi akan memburuk. Hal ini berkaca pada beberapa bulan lalu yang menunjukkan bahwa kasus di Eropa dan Amerika akan melambung pada cuaca dingin.
"Kabar baiknya, pengobatan - terutama antibodi monoclonal - akan mulai tersedia di akhir tahun atau awal tahun depan," ujar Gates.
Untuk diketahui, pengobatan antibodi monoclonal terbuat dari pengkloningan sel darah putih dan dapat ditargetkan untuk antigen tertentu yang pernah dilakukan oleh Presiden AS, Donald Trump. Selain itu beberapa vaksin yang sedang diuji coba telah mendapatkan lampu hijau dari beberapa lembaga peneliti dari berbagai dunia, bahkan beberapa diantaranya sudah hampir mendapat persetujuan.
Harapannya, dengan tersedianya vaksin sekolah-sekolah akan bisa kembali dibuka, setidaknya pada musim gugur tahun depan atau September 2021. Karena itulah, pandemi kemungkinan akan berakhir pada tahun 2021. Namun, bukan berarti pandemi akan benar-benar berakhir.
"Kita belum bisa sepenuhnya kembali normal sampai kita bisa melawan virus itu di manapun," ujar Gates.
Pemulihan Covid-19 di setiap negara berbeda-beda. Beberapa negara bisa sigap menganggulangi virus, seperti Selandia Baru, Australia, dan Korea Selatan.
2. Persiapan vaksin untuk wabah selanjutnya
Gates mengatakan bahwa kita harus melakukan percepatan pengembangan vaksin baik yang dikembangkan menggunakan platform tradisional maupun modern seperti RNA. Untuk diketahui, vaksin RNA berbeda dengan vaksin tradisional yang bekerja dengan cara menginfeksi penerima (pasien) dengan patogen atau virus yang "dilemahkan" atau "mati" untuk memicu kekebalan.
Sementara itu, vaksin RNA terbuat dari messenger RNA (mRNA) yang juga menghasilkan respons imun tubuh yang sama dengan platform tradisional. Vaksin RNa disebut lebih aman, lebih mudah diproduksi masal, dan berpotensi lebih serbaguna.
"Itu adalah pendekatan yang sangat menjanjikan, baik untuk mempercepat pembuatan vaksin yang baru maupun kemampuan memiliki pabrik umum yang bisa berdiri tanpa memandang penyakit apa yang akan dihadapi," kata Gates.
Gates bahkan akan menggunakan platform ini untuk mencoba dan membuat vaksin HIV, malaria, dan tuberkulosis.
3. Berjalan lebih baik
Gates memandang segala hal dengan optimistis. Gates mengatakan bahwa pada dasarnya kehidupan akan menjadi lebih baik. Pelan tapi pasti, semua berangsur-angsur lebih baik dari sebelumnya.
"Bagaimana kita memperlakukan minoritas, bagaimana kita memperlakukan perempuan. Perlahan tapi pasti, kita mengurangi angka kematian akibat kanker, mulai memahami sesuatu seperti diabetes dan Alzheimer," ungkap Gates.
Meski demikian, Gates tidak menyangkal adanya kemunduran seperti pandemi covid-19 yang menjadi momok di seluruh dunia.
4. Perubahan iklim
Perubahan iklim dapat dirasakan oleh seluruh dunia. Gates mengatakan bahwa penyebab perubahan iklim bukanlah kendaraan tetapi semen dan baja yang menjadi bahan baku pembuatan gedung.
Meski kini manusia sudah mulai mengubah perilaku untuk mencegah dampak kerusakan lingkungan dengan berbagai solusi dari teknologi, namun menurut Gates hal itu tidak cukup. Gates pun kini tengah mendanai sebuah startup bernama Heliogen yang fokus mengeksplorasi cara penggunaan tenaga surya untuk aplikasi pembuatan baja dan semen.