Pasar barang mewah mengalami pukulan yang sangat besar selama pandemi corona yang masih belum berakhir. Tetapi, hal itu tidak berlaku bagi konglomerat mewah LVMH, Bernard Arnault. Baru-baru ini ia menunjukkan tanda-tanda kebangkitannya.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Senin (26/10/2020) berdasarkan reli saham berikutnya CEO LVMH Bernard Arnault mengalami lonjakan kekayaan sebesar USD8 miliar (Rp117 triliun) minggu ini membuat kekayaan bersihnya mencapai USD122 miliar (Rp1.791 triliun).
Baca Juga: Kekayaannya Mulai Naik di Tengah Pandemi, Miliarder LVMH Tapi Masih Rugi Rp519 T!
Antara Kamis, 15 Oktober dan Kamis, 22 Oktober, saham LVMH melonjak 6% mengungguli S&P 500 yang turun 0,9% selama periode waktu itu dan Dow Jones Industrial Average yang turun 0,5%.
LVMH masih bergerak di pasar barang mewah. Meski demikian, Bulgari, Guerlain dan Dom Pérignon melaporkan penurunan pendapatan sebesar 21% dalam sembilan bulan pertama tahun ini pada tanggal 15 Oktober.
Lalu, sektor kosmetik, minuman, perhiasan, dan ritel semuanya melaporkan pendapatan yang lebih rendah di bulan ketiga kuartal dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tetapi bisnis fashion dan barang-barang kulit naik 12%. Peningkatan divisi terbesar perusahaan sebagian besar didorong oleh penjualan yang kuat dari Louis Vuitton dan Dior.
LVMH bukan satu-satunya rumah mewah yang mengalami peningkatan. Pembuat tas Birkin, Hermès, juga melaporkan pertumbuhan 7% di kuartal ketiga. Meskipun penjualan turun jauh di Eropa dan Amerika, mereka naik hampir 21% di Asia berkat negara-negara yang telah berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19, termasuk China dan Korea Selatan yang kini tengah mengalami pemulihan ekonomi yang kuat.