Miliarder pemilik LVMH, Bernard Arnault harus merasakan kekayaannya terdampak pandemi Covid-19. Hal ini lantaran industri barang mewah mengalami penurunan penjualan akibat lockdown di banyak negara. Meski demikian, baru-baru ini kekayaan Arnault sempat naik lagi menjadi USD11,3 miliar (Rp166 triliun) berkat saham perusahaan yang meningkat.
Menurut laporan Bloomberg, sejak akhir bulan Maret, Arnault terjun langsung mengomandoi perusahaannya seperti Dior dan Louis Vuitton untuk memerangi pandemi virus corona.
Baca Juga: Ini Investasi Miliarder Mark Cuban sebelum Sukses Seperti Sekarang
Pada bulan Maret, perusahaan Arnault malah mendapat bantuan finansial di tengah penguatan saham-saham global. Saham Christian Dior dan LVMH ikut melonjak dan kekayaannya bertambah USD11,3 miliar. Keuntungan tersebut menjadi keuntungan perdagangan terbesar dalam sejarah data Bloomberg Billionaires Index.
Tetapi, kekayaan bersih Arnault masih turun USD35,2 miliar (Rp519 triliun) akibat pandemi virus corona. Arnault merupakan orang terkaya di Eropa yang memiliki saham di LVMH. Selain itu, Arnault juga memiliki saham di perusahaan produsen barang mewah yang berbasis di Paris, Hermes International dan ritel perbelanjaan Carrefour.
Hari ini, berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index, Selasa (6/10/2020) kekayaan Bernard Arnault berada di angka USD86,4 miliar (Rp1.274 triliun) sebagai orang terkaya ke-5 di dunia.