Sekitar 13 juta orang Amerika menganggur dan ribuan bisnis tutup secara permanen di seluruh AS, para ahli dan miliarder memperingatkan pemerintahan Donald Trump bahwa dibutuhkan lebih banyak stimulus untuk pemulihan ekonomi di tengah pandemi corona.
Miliarder Mark Cuban pun meminta bantuan stimulus seperti awal pandemi.
"Kita membutuhkan itu sekarang seperti yang dilakukan saat awal pandemi," ujar Cuban dikutip dari CNBC Make It di Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Baca Juga: Miliarder Ini Tolak Kekayaannya Diberi Pajak, Lho Kenapa?
Cuban mengatakan ada dua ekonomi atau dua rangkaian realitas saat ini, yaitu satu untuk mereka yang mampu bertahan dan satu untuk mereka yang tidak mampu.
"Mereka yang tidak mampu sedang berjuang keras,” katanya.
Untuk memberikan bantuan itu, Cuban mendukung lebih banyak pemeriksaan stimulus yang disebarkan.
Cuban mengatakan bahwa semua rumah tangga Amerika, tidak peduli tingkat pendapatan mereka, harus menerima cek stimulus USD1.000 (Rp15 juta) setiap dua minggu selama dua bulan ke depan. Dia mengusulkan ide yang sama pada bulan Mei lalu.
Selain itu, Cuban mengatakan setiap keluarga harus membelanjakan setiap cek dalam 10 hari, atau mereka akan kehilangan uang itu. Dia yakin metode ini akan bermanfaat karena akan mendorong pengeluaran, yang akan membantu bisnis tetap terbuka dan merangsang ekonomi.
"Saya tidak peduli untuk apa mereka membelanjakannya. Bisa berupa permen, bisa juga sewa, bisa hipotek mereka, bisa jadi apapun yang mereka anggap perlu atau yang mereka inginkan." ujar Cuban.
Baca Juga: Viral! Miliarder Ini Rela Rogoh Rp9,3 M untuk Belikan 3 Putrinya Mobil Ferrari
Cuban hanya menginginkan uang itu dibelanjakan. Tanpa mengamanatkan uang akan dibelanjakan dalam 10 hari sejak diterima, Cuban yakin banyak orang Amerika akan menyimpannya.
"Orang-orang berada dalam ambang ketidakpastian masa depan, jadi daripada menghabiskan, mereka pasti akan menabung," katanya.
Perkataan Cuban pun dibuktikan bagaimana banyak orang Amerika menabung lebih banyak di tengah pandemi daripada sebelumnya. Pada bulan April, tingkat tabungan pribadi mencapai rekor tertinggi, menurut Biro Analisis Ekonomi AS.
Dengan rencana Cuban, tujuan utamanya adalah mendapatkan uang itu setiap dua minggu ke dalam perekonomian.
"Begitu bisnis mulai memiliki permintaan, bahkan jika mereka tutup dan bekerja secara online, ada alasan bagi mereka untuk dapat menarik kembali karyawan dan mempertahankan karyawan tersebut jika permintaan terus berlanjut." ujarnya lagi.
Cuban mengakui rencana ini akan mahal dan berisiko.
"Tapi itu akan memungkinkan permintaan untuk produk dan layanan yang tidak penting meningkat, semoga menjaga sebagian besar bisnis tetap hidup." tandasnya.