Orang terkaya dunia, Jeff Bezos menerbitkan daftar pekerjaan untuk karyawan pertama Amazon pada Agustus 1994, dan cara itu sejalan dengan cara kerja Amazon saat ini. Jeff Bezos membagikan itu melalui Instagram pribadinya dengan memposting tangkapan layar daftar pekerjaan.
"Saya memposting lowongan pekerjaan pertama kami 25 tahun yang lalu hari ini, ketika saya bahkan belum menetapkan nama Amazon," tulisnya.
Baca Juga: Jeff Bezos Jadi Miliarder Paling 'Pelit' Donasi Filantropi
Untuk diketahui, dulu Amazon sempat ingin bernama Cadabra, versi singkat dari "abracadabra." Namun, pengacara Bezos mengatakan "Cadabra" terdengar seperti "Cadaver" (mayat) melalui telepon. Karena itulah Bezos mengubahnya.
"Rasanya seperti kemarin," tulis Bezos, diakhiri dengan hashtag #gratitude.
Cantuman Bezos menyebutkan bahwa dia mencari developer yang sangat berbakat untuk membantu merintis perdagangan di Internet. Dengan standar tinggi yang sama dengan para developer saat ini, Bezos menulis bahwa kandidat harus mampu membangun sistem yang besar dan kompleks dalam waktu sepertiga dari waktu yang diperkirakan oleh sebagian besar orang kompeten.
Etos kerja yang ketat itu menjadi prinsip penting di perusahaan dan membantu Bezos membangun Amazon menjadi bisnis yang saat ini memiliki kapitalisasi pasar USD866,3 miliar (Rp12.813 triliun).
Dalam surat pertamanya kepada pemegang saham pada tahun 1997, Bezos menyebut perekrutan tersebut sebagai satu-satunya elemen terpenting dari kesuksesan Amazon.com.
"Kesuksesan tahun lalu adalah hasil dari kelompok yang berbakat, cerdas, pekerja keras, dan saya sangat bangga menjadi bagian dari tim ini." ujar Bezos
"Menetapkan standar yang tinggi dalam pendekatan perekrutan kami telah, dan akan terus menjadi, satu-satunya elemen terpenting dari kesuksesan Amazon.com," tambahnya.
Baca Juga: Jeff Bezos Betah di Kursi Miliarder No. 1, Nasib Trump Ambyar!
Bezos melanjutkan bahwa tak mudah bekerja di Amazon. Hal ini karena Bezos ingin karyawannya bekerja untuk membangun bisnis yang penting, tak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi pelanggan bahkan hingga anak cucu.
"Hal seperti itu tidak dimaksudkan untuk mudah. Kami sangat beruntung memiliki grup karyawan berdedikasi yang pengorbanan dan hasratnya membangun Amazon.com." ujarnya.
Lebih dari dua dekade kemudian, standar tinggi Amazon masih menjadi tema utama.
"Standar tinggi itu menyenangkan! Setelah Anda merasakan standar yang tinggi, tidak ada kata mundur." ujarnya dalam surat tahunan pada tahun 2017.
Meski demikian, belakangan Amazon dikritik karena mendorong karyawan untuk bekerja terlalu keras, terutama di tengah pandemi. Amazon pun membantah tuduhan tersebut.