Samsung Electronics diam-diam melakukan aksi melobi masyarakat di tengah masalah hukum yang menjerat pewaris Lee Jae Yong. Samsung baru-baru ini mengungkap keahlian Lee dalam membuat kontrak senilai USD6,6 miliar atau Rp95,7 triliun dengan Verizon.
Dilansir dari Reuters di Jakarta, Jumat (11/9/2020) raksasa elektronik ini memuji sang pewaris sebagai salesman terbaik. Tak lupa mereka menunjukkan foto kunjungannya ke banyak situs bisnis dalam setahun terakhir sekaligus merilis pernyataan.
Baca Juga: Konglomerat Samsung Group Didakwa atas Dugaan Penipuan
Masalah hukum Lee memuncak dan mengakhiri kepemimpinan raksasa teknologi terbesar bertepatan dengan dorongan reformis dari Presiden Moon Jae-in, yang dipilih tiga tahun lalu. Hal itu setelah pemakzulan penduhulunya Park Geun-hye.
Minggu lalu, Lee didakwa atas dugaan penipuan dan manipulasi harga saham. Uji coba dijadwalkan akan dimulai pada 22 Oktober. Samsung menyatakan kepada media lokal dalam sebuah pesan minggu ini bahwa mereka mengharapkan peralatan jaringan mutakhir untuk tumbuh menjadi bisnis andalan pertama di era Lee Jae-yong, Menggunakan nama Korea dari Wakil Ketua Samsung Electronics.
Menurut pesan yang dilihat oleh Reuters, Samsung mengatakan Lee secara aktif melibatkan CEO Verizon Hans Vestberg dalam kunjungannya ke Korea Selatan tahun lalu, dan melakukan beberapa panggilan video dengannya sebelum memperoleh kontrak senilai USD6,64 miliar.
Samsung pada hari Senin mengumumkan kontrak untuk menyediakan peralatan jaringan untuk Verizon di Amerika Serikat, yang dianggap sebagai kemenangan besar karena perusahaan tersebut berusaha untuk mempersempit kesenjangan di pasar jaringan 5G dengan pelopor Huawei yang bergulat dengan pembatasan AS.
Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Samsung mengatakan bahwa Wakil Pimpinan Jay Y. Lee telah memainkan peran kunci dalam mengembangkan bisnis dan hubungan baru dengan klien dan mitra global.
Dalam pesan tersebut, Samsung juga menyoroti peran Lee dalam kesepakatan 5G dengan KDDI 9433.T Jepang tahun lalu meskipun hubungan bilateral memburuk.
"Samsung terus mengekspos Lee ke media, untuk memberikan pesan bahwa Lee memainkan peran besar, jadi jika dia masuk penjara atau menghadapi persidangan yang panjang, ini akan mengganggu manajemen, membuat Samsung kesulitan, dan ekonomi Korea dalam kesulitan," kata Profesor Park Sang-in dari Seoul National University.