Miliarder Jim Simons adalah seorang matematikawan Amerika dan manajer hedge fund yang mendirikan Renaissance Technologies. Berdasarkan Forbes, ia adalah orang terkaya ke-36 di dunia.
Pemilik nama lengkap James Harris Simons adalah seorang pemecah kode dan ahli dalam pengenalan pola. Menggunakan keahliannya, ia menggunakan model matematika untuk menganalisis hedge fund di perusahaannya yang memberikan prediksi lebih akurat daripada metode lain.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: He Xiangjian, Raja Elektronik China
Kekayaan pribadinya yang besar juga berasal melalui investasi dan dianggap sebagai pahlawan dalam persaudaraan matematika karena telah mencapai kesuksesan yang luar biasa di bidang ini. Sejak dulu, Simons selalu tertarik pada matematika dan bermimpi menjadi ahli matematika.
Selama karirnya ia juga bekerja dengan National Security Agency untuk memecahkan kode dan mengajar matematika di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Setelahnya ia mendirikan Renaissance Technologies yang membuatnya menjadi miliarder.
Kehidupan Awal
Jim Simons lahir dari orang tua Yahudi Marcia dan Matthew Simons di Newton, Massachusetts, pada 25 April 1938. Ayahnya adalah pemilik pabrik sepatu. Sejak kecil, ia sudah tertarik dengan matematika.
Pada tahun 1955, Simons diterima di MIT di mana dia belajar matematika dan lulus dengan gelar sarjana pada tahun 1958. Simons benar-benar menikmati waktunya di MIT untuk menjadi seorang ahli matematika.
Dia melanjutkan gelar Ph.D. dalam matematika dari University of California, Berkeley. Ia menyelesaikan gelar doktornya pada tahun 1961, pada usia 23 tahun.
Setelah menerima gelar Ph.D. ia memulai karir akademis dan bergabung dengan staf peneliti dari Divisi Riset Komunikasi untuk Institute for Defense Analysis (IDA) di Princeton sebagai pemecah kode pada tahun 1964. Simons sangat menikmati pekerjaannya karena dia memang terampil dalam menghasilkan algoritma untuk menyerang jenis tertentu dari masalah kriptografi.
Saat ia di IDA terbukti menjadi pengalaman belajar yang luar biasa. Pengetahuan yang didapatnya tentang pemanfaatan model matematika untuk menginterpretasikan data sangat membantunya dalam membangun bisnisnya di masa depan.
Tahun 1964 dan 1968 ia mengajar matematika di MIT dan Universitas Harvard. Setelahnya, ia bergabung dengan fakultas di Stony Brook University dan diangkat sebagai ketua departemen matematika pada tahun 1968.
Awal Mula Renaissance Technologies
Jim Simons selalu tertarik dengan keuangan. Selama tahun 1970-an ia dengan serius mulai berpikir untuk membangun bisnisnya sendiri di bidang tersebut. Pada tahun 1978, ia pun berhenti mengajar dari dunia akademis dan mendirikan perusahaan manajemen hedge fund bernama Monemetrics yang menjadi cikal bakal Renaissance Technologies.
Dia menyadari bahwa dia dapat menggunakan model matematika untuk menganalisis data keuangan dan mulai merekrut orang-orang hebat yang dia kenal dari karirnya di IDA dan Stony Brook University yaitu ahli matematika, ahli pemodelan data, pemecah kode, ilmuwan dan insinyur.
Kinerja perusahaan Monemetrics pun baik setiap tahunnya hingga pada tahun 1982, Simons mengganti nama Monemetrics menjadi Renaissance Technologies.
Renaissance Technologies tumbuh secara cepat selama tahun-tahun berikutnya. Mereka menggunakan model matematika yang kompleks untuk menganalisis dan mengeksekusi data. Perdagangan perusahaan saat ini memiliki lebih dari USD22 miliar aset yang dikelola di tiga dana yang dioperasikannya.
Pada tahun 2009 Simons pensiun sebagai CEO perusahaan dan menjadi ketua dewan direksi. Dia mencurahkan lebih banyak waktu untuk filantropi dalam beberapa tahun terakhir ini.
Hingga hari ini, Jim Simons adalah orang terkaya ke-36 dunia menurut Forbes. Ia memiliki harta kekayaan mencapai USD23,5 miliar (Rp342 triliun) berdasarkan Forbes Real Time Net Worth.
Kehidupan Pribadi
Pernikahan pertama Jim Simons adalah dengan ilmuwan komputer Barbara Simons yang berakhir dengan perceraian. Saat ini, ia menjalin pernikahan dengan Marilyn Hawrys. Dia memiliki lima anak; dua di antaranya meninggal karena kecelakaan terpisah.