Pendiri Virgin Group, Sir Richard Branson rupanya menjadi salah satu tokoh besar yang sering menjadi bahan penipuan. Alhasil, ia pun mendukung langkah National Cyber Security Center (NCSC) terkait kasus penipuan investasi palsu yang melibatkan nama besarnya.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Rabu (26/8/2020) NCSC sendiri telah menghapus lebih dari 300 ribu URL yang tertaut pada skema investasi palsu yang mencatut nama tokoh besar. Branson dan timnya juga telah menangani ratusan situs palsu yang mencatut namanya.
Baca Juga: Bye-bye Pailit! Miliarder Maskapai Virgin Tambah Dana Rp21,8 T
“Sayangnya, penipuan tidak akan hilang dalam semalam, dan saya akan mendorong semua orang untuk waspada dan selalu memeriksa alamat situs resmi dan akun media sosial yang diverifikasi,” ujar Branson.
Branson sendiri kerap menjadi sasaran penipuan di dunia maya. Ia bahkan pernah ditelepon dan dimintai tebusan sebesar USD5 juta (Rp73 miliar) atas penculikan seorang diplomat Inggris.
Penipu tersebut menyamar sebagai sebagai Menteri Luar Negeri Inggris untuk Pertahanan Sir Michael Fallon.
"Sir Michael yang saya ajak bicara terdengar persis seperti Sir Michael, saya sangat berhati-hati. Tapi semuanya ternyata scam,” ujar Branson.
Juru bicara Virgin Group mengatakan bahwa masalah ini dimulai sejak tahun 2017, menyusul gelombang aktivitas penipuan terkait bitcoin. Sejak itu, tim Branson dipaksa untuk bereaksi terhadap realitas penipuan online.
Virgin memperingatkan bahwa penipuan terbaru melibatkan penggunaan wajah miliarder Branson untuk meningkatkan kredibilitas. Biasanya disertai dengan cerita palsu yang dibuat agar terlihat seperti berasal dari media terkemuka. Metode lain melibatkan penyalinan situs web Virgin.
"Baru-baru ini, kami telah melihat penjahat mendaftarkan situs web dengan nama ‘Virgin’," ujar direktur Virgin.
Mereka kemudian menggunakan situs web ini untuk mengoperasikan alamat email agar berkorespondensi dengan anggota masyarakat dan mengkloning situs web grup Virgin yang asli untuk memberikan kredibilitas pada aktivitas penipuan.
Beberapa penipu diyakini memiliki akurasi yang tinggi. Penipuan ini lebih sering dilakukan melalui panggilan telepon.