Perusahaan luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX telah mencetak kemenangan awal setelah Angkatan Udara AS mengumumkan roket Falcon-nya sebagai salah satu dari dua pemenang kompetisi bernilai miliaran dolar untuk menggantikan teknologi roket Rusia.
Sementara Blue Origin milik Jeff Bezos kalah dalam hasil yang diumumkan oleh Angkatan Udara AS akhir pekan lalu, dan CEO Bob Smith kemudian mengakui bahwa pihaknya kecewa dengan keputusan tersebut. Ia mengklaim bahwa Blue Origin telah membuat tawaran yang menarik untuk kontrak tersebut.
Baca Juga: Astronaut NASA Kembali ke Bumi, Elon Musk Jadi Ingat Tuhan
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Selasa (11/8/2020) persaingan tersebut menandai bagaimana sejumlah miliarder vs miliarder.
Seorang mitra di dana modal ventura yang berfokus pada eksplorasi ruang angkasa mengatakan kepada Forbes bahwa "Pertempuran Musk vs. Bezos" bisa lebih parah selama bertahun-tahun yang akan datang.
Pada hari Jumat, Musk's SpaceX dan United Launch Alliance, sebuah usaha patungan antara Lockheed Martin dan Boeing memenangkan dua kontrak untuk layanan peluncuran Ruang Keamanan Nasional senilai USD653 juta (Rp9,6 triliun) untuk layanan peluncuran mulai tahun 2022 dalam periode 5 tahun.
Kompetisi tersebut diluncurkan pada 2018 setelah AS memutuskan untuk berhenti menggunakan roket Rusia dengan latar belakang meningkatnya ketegangan geopolitik, yaitu ancaman untuk menghentikan ekspor industri menyusul aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014.