CEO LVMH Bernard Arnault yang merupakan orang terkaya ketiga dunia baru saja kehilangan kekayaannya senilai USD6 miliar (Rp87 triliun) dalam satu minggu. Penurunan kekayaan ini setelah LVMH melaporkan kinerja keuangan yang buruk pada paruh pertama 2020.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Senin (3/8/2020) kekayaan bersihnya merosot jadi USD106,2 miliar (Rp1.539 triliun) dari sebelumnya USD112,1 miliar (Rp1.625 triliun).
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Bernard Arnault, Si Pemilik Louis Vuitton
Sepekan lalu hingga 31 Juli 2020, saham LVMH telah anjlok 8 persen setelah perusahaan pada Senin (27/7) mengungkap penjualan di semester I-2020 mencapai USD21,7 miliar (Rp314 triliun) turun 27 persen dari periode yang sama pada tahun 2019.
Lebih lanjut, laba LVMH juga tercatat anjlok 84 persen menjadi sekitar hanya USD615 juta dollar (Rp8,9 triliun) jauh dibawah perkiraan analis.
Arnault mengatakan, LVMH sudah cukup menunjukkan ketahanan yang luar biasa pada paruh pertama 2020 dalam menghadapi krisis kesehatan akibat pandemi global.
Perusahaan telah menerapkan langkah-langkah untuk menekan biaya operasional dan mempercepat pertumbuhan penjualan online.
"Sementara itu, kami telah mengamati ada tanda-tanda kuat dari peningkatan aktivitas sejak Juni 2020, tapi kami akan tetap sangat waspada selama sisa tahun ini," ujar Arnault.
Memang terjadi peningkatan tajam pada penjualan di China selama kuartal II-2020. Namun, kinerja perusahaan tak bisa terdongkrak lantaran penutupan sejumlah toko dan pabrik yang berada di luar China, serta kebijakan penangguhan perjalanan internasional oleh berbagai negara.