Para karyawan Facebook belum lama ini bertanya kepada sang CEO Mark Zuckerberg mengenai program donasi mereka. Namun, Zuck mengatakan kepada karyawannya untuk tidak terlalu berekspektasi karena Facebook tengah berada di resesi global akibat pandemi.
Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Jum'at (24/7/2020) donasi tersebut awalnya akan diberikan sebagai langkah protes rasisme sistemik yang terjadi di AS akibat dari kematian George Floyd.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Bantah Tuduhan Punya Perjanjian dengan Trump
Awalnya, Facebook akan memberikan USD10 juta dari kas perusahaan, namun enggan melakukan hal itu lantaran pendapatan yang menurun.
"Pendapatan kami jauh lebih kecil dari yang kami perkirakan," kata Zuckerberg kepada karyawan pada semua pertemuan, menurut BuzzFeed News.
Bisnis Facebook sendiri telah merosot pada awal pandemi meski berhasil mengalahkan ekspektasi pendapatan Wall Street pada kuartal terakhir.
Kini, saham perusahaan telah kembali meningkat, meskipun melihat nilai pasar menurun sebesar USD60 miliar karena pengiklan besar memboikot platform atas kebijakan hate speech Facebook.
Meski demikian, Facebook akan menginvestasikan USD100 miliar kepada para wirausaha kulit hitam setiap tahunnya mulai tahun depan.
Perusahaan telah menghadapi tekanan secara internal dan eksternal dalam beberapa bulan terakhir dari para kritikus yang mengatakan itu tidak cukup untuk mengatasi bias rasial dalam produknya, pada platformnya, dan di dalam Facebook sendiri.
Untuk diketahui, para karyawan Facebook berbicara bulan lalu setelah keputusan Mark Zuckerberg untuk tidak menghapus postingan Presiden Donald Trump yang dianggap banyak orang sebagai glorifikasi kekerasan.
Hal ini pun sampai menuduh Zuckerberg dan Trump memiliki perjanjian khusus meski Zuck sudah membantahnya. Namun, hingga kini masih belum ada tanggapan resmi dari Facebook ataupun Mark Zuckerberg mengenai donasi kepada masyarakat kulit hitam di AS.