CEO sekaligus pendiri Dropbox Drew Houston mengungkap pengalaman perusahaan perangkat lunak cloud-nya selama Covid-19. Dikutip dari Forbes di Jakarta, Rabu (17/6/2020) Houston mengungkapkan bagaimana perubahan yang ia anggap "dramatis."
"Kami telah mengalami perubahan paling dramatis yang mungkin terjadi pada pekerjaan jarak jauh yang dapat Anda bayangkan," ujarnya.
Baca Juga: Dikabarkan Kembali Ngantor Bulan Oktober, Bos Microsoft Enggak Suka WFH: Saya Rindu Rapat Fisik
Houston sendiri memang telah terbiasa dengan panggilan virtual. "Cukup mudah bagi hari Anda untuk berubah menjadi 19 pertemuan setengah jam dan bagi Anda untuk tidak bergerak secara fisik dalam 10 jam," katanya kepada Forbes dalam wawancara eksklusif.
Houston bersama Arash Ferdowsi menciptakan Dropbox pada 2007. Setelah go public selama dua tahun terakhir, Dropbox telah berupaya meningkatkan produktivitas kantor dan bagaimana virus corona mengubah seluruh dunia harus bekerja dari rumah penuh waktu.
Dropbox yang kini bervaluasi USD9 miliar tak akan meminta karyawan mereka kembali ke kantor hingga 1 September.
“Bagi banyak pelanggan kami, Dropbox bukan hanya beberapa folder di desktop mereka, itu adalah tempat di mana semua pekerjaan terjadi. Dan kami senang, oke, itu luar biasa,” kata Houston. "Satu masalah kecil, kami tidak pernah merancang produk untuk melakukan itu."
Perusahaan telah meluncurkan beberapa fitur baru yang dibangun untuk era kerja dari mana saja, termasuk tools kata sandi baru yang menyimpan dan menyinkronkan kata sandi di seluruh perangkat dengan enkripsi tanpa pengetahuan. Serta fitur cadangan yang dapat secara otomatis mencadangkan file komputer ke Dropbox.
Houston mengungkap tujuannya adalah lingkungan kerja yang fleksibel di masa depan. Di mana para pekerja tidak harus bertindak sebagai arkeolog amatir, mem-filter obrolan dan transkrip video, teks dan utas email, untuk mengingat apa yang baru saja terjadi atau apa tujuan berikutnya.
“Ini akan menjadi perubahan permanen. Banyak dari kita yang bersemangat untuk kembali ke kantor. Banyak dari kita bersemangat untuk mungkin tidak perlu. Itu akan menjadi dinamika yang berlanjut; itu akan menjadi perubahan permanen. Jadi kita sudah melalui pintu satu arah," kata Houston.
"Saya pikir kita semua tahu bahwa teknologi memiliki pengaruh penting pada kehidupan kita," kata Houston tentang sikap Dropbox.
Houston sendiri telah menyumbangkan sebesar USD500.000 untuk Black Lives Matter dan mengumpulkan semua sumbangan karyawan untuk gerakan itu.
"Kami fokus untuk menjadikan Dropbox dan menjadikan teknologi secara umum tempat terbaik dan paling inklusif untuk semua komunitas."