Pengusaha asal Jepang, Shinji Sugaya sebentar lagi akan masuk ke jajaran miliarder Jepang. Kisah suksesnya bermula ketika ia masih berusia 23 tahun pada Maret 2000. Saat itu, ia memenangkan penghargaan di sebuah kontes bisnis hingga menarik pendiri SoftBank, Masayoshi Son untuk membeli idenya.
Masayoshi Son yang kala itu sebagai juri menawarkan USD 2,8 juta kepada Sugaya, namun Sugaya menolaknya dengan sopan. Ia pun semakin percaya diri ketika seorang pengusaha sekelas Masayoshi Son tertarik untuk membeli idenya. Itu berarti ia berada di jalan yang benar.
Baca Juga: Mayoritas Portofolio SoftBank Merugi, Investasinya di China Bakal Jadi Penyelamat
Dilansir Bloomberg di Jakarta, Kamis (11/6/2020) pasca penolakan tersebut, Sugaya memulai perusahaan sendiri bernama Optim, yang menyediakan platform manajemen bisnis menggunakan artificial intelligence dan teknologi Internet of Things (IoT).
Bisnisnya pun kini terbayar. Ia semakin dekat untuk masuk dalam jajaran miliarder besar Jepang bersamaan dengan Masayoshi Son.
Sejak pandemi corona, saham Optim pada tahun ini telah naik 79 persen. Kenaikan itu dipengaruhi kepercayaan investor bahwa bisnis dari jarak jauh menjadi sebuah kebutuhan di masa sekarang ini.
Berdasarkan perhitungan Bloomberg Billionaires Index, kekayaan bersih Sugaya yang berasal dari 64 persen sahamnya di perusahaan melonjak jadi USD 990 juta.
Sugaya pun menjadi salah satu pengusaha yang diuntungkan berkat corona. Ia yakin wabah ini telah mengakselerasi pergeseran pola bisnis perusahaan Jepang dari analog ke digital.
"Digitalisasi telah berkembang dengan sangat cepat selama tiga bulan terakhir," ucapnya.
Sugaya yang kini berusia 43 tahun dulunya adalah seorang programmer komputer yang kerap menciptakan beberapa games dan menjualnya kepada teman-temannya seharga ribuan yen saja.
Melalui Optim yang didirikan pada 2000, ia mulai menyediakan layanan iklan lewat video internet. Dirinya mulai merambah dunia AI dan IoT saat bekerja dengan raksasa telekomunikasi Nippon Telegraph & Telephone untuk menciptakan layanan koneksi internet.
Lalu, Optim menghadirkan perangkat lunak dimana pelanggannya dapat mengatur koneksi sendiri dan kemudian mengembangkan layanan dukungan jarak jauh.
Melalui jalur Optimal Biz, ia pun mulai mengembangkan teknologi jarak jauh di mana platform manajemen untuk beberapa perangkat seperti smartphone dan tablet ini dapat membantu perusahaan mengendalikan peralatan seluler karyawannya.
Seperti dengan fungsi penguncian jarak jauh dan kemampuan menghapus perangkat yang hilang atau dicuri untuk mencegah kebocoran data. Produk itu pun disebut telah menyumbangkan sekitar 40 persen dari pasar manajemen perangkat seluler di Jepang.