Bill Gates kerap menjadi sasaran empuk para penggiat teori konspirasi akibat pernyataannya yang dapat memprediksi akan adanya pandemi. Sampai-sampai, menurut studi oleh New York Times dan Zignal Labs, teori tidak benar yang menghubungkan Bill Gates dengan virus corona disebutkan lebih dari 1,2 juta kali di media sosial atau televisi antara bulan Februari sampai April.
Baru-baru ini sebagaimana dilansir BBC di Jakarta, Selasa (9/6/2020) teori liar lain yang menghubungkan Bill Gates beserta yayasan filantropi-nya yakni tatkala ia dituding menyuntikkan vaksin ke anak-anak di Afrika dan India hingga mengakibatkan ribuan kematian. Bahkan Gates disebut diadili di India karena kasus itu.
Baca Juga: 2 Miliar Dosis Vaksin Corona yang Didanai Bill Gates Mulai Diproduksi, Akhir Tahun Siap Kirim!
Selain itu, video yang menuduh Bill Gates ingin menanamkan microchip ke warga sudah dilihat 2 juta kali di YouTube. Padahal tidak ada bukti sahihnya.
Jadi kenapa pendiri Microsoft ini malah jadi target teori konspirasi? Padahal ia dan istri dalam Yayasan Bill & Melinda Gates Foundation telah mengeluarkan dana ratusan juta dolar AS untuk melawan pandemi ini.
Ternyata, tak lain dan tak bukan, karena Bill Gates adalah sosok yang kaya dan terkenal. Hal itu disampaikan langsung oleh Profesor Joseph Uscniski dari University of Miami.
"Teori konspirasi adalah tentang menuduh orang powerful melakukan hal-hal buruk. Teorinya pada dasarnya sama, hanya namanya saja yang beda," ujar profesor pakar ilmu politik itu.
"Sebelum Bill Gates, sosoknya adalah George Soros dan Koch bersaudara, keluarga Rothschild dan keluarga Rockefeller," tambahnya lagi.
Meskipun kebanyakan teori konspirasi yang tenggelam seiring waktu, ada yang bertahan lama. Terutama jika dikondisikan seolah ada sosok yang menjadi musuh besar dan berkaitan dengan masalah yang diperhatikan orang banyak.
"Seharusnya tidak mengejutkan bahwa orang kaya dan korporasi besar dituding melakukan konspirasi untuk menaruh chip di leher kita karena itu adalah sesuatu yang kita takuti. Ini adalah amunisi teori konspirasi yang ada sangat sangat lama," imbuhnya.
Menurut Joseph, teori konspirasi itu tak ada benarnya meski banyak orang percaya. Menurut survei Yahoo News dan YouGov, 44% anggota Partai Republik di Amerika Serikat percaya Gates bakal memanfaatkan vaksin COVID-19 untuk mengimplan microchip ke kulit orang.
Teori konspirasi sejatinya hanya mencoba menghubungkan 'benang-benang' tertentu untuk dikaitkan dan disusun keluar konteks. Di tambah lagi kini internet membuat informasi apapun cepat menyebar, baik hal itu benar atau tidak.