Akibat pandemi corona di seluruh dunia, startup gemilang dan besar seperti Airbnb harus sangat terpukul akan keadaan yang memaksa orang-orang harus tetap berada di dalam rumah. Padahal, Airbnb berencana IPO tahun ini tetapi semuanya jadi kacau balau.
Bahkan, Airbnb telah melakukan PHK kepada 25% karyawannya yakni sebanyak 1.900 orang kini menganggur dan harus mencari pekerjaan baru.
Baca Juga: Harta Kekayaannya Capai Rp63 Triliun, Bos Airbnb Ternyata Pilih Hidup Sederhana dan Banyak Beramal!
"Kita semua melalui krisis yang paling mengerikan dalam masa hidup kita, travel global mengalami kemandekan," tulis pendiri dan CEO Airbnb, Brian Chesky dalam surat perusahaan kepada karyawannya, dilansir The Verge di Jakarta, Selasa (12/5/2020).
"Menjadi jelas bahwa kita menghadapi dua kenyataan berat, kita tidak tahu kapan travelling akan pulih dan saat itu terjadi pun, situasinya juga akan berbeda," terangnya.
Perintah lockdown di banyak negara serta larangan berpergian membuat bisnis penginapan termasuk Airbnb sangat tertekan. Mulai dari mengganti refund hingga minim pemasukan. Bahkan Chesky memproyeksi pendapatan mereka tahun ini hanya akan mencapai separuh dibandingkan tahun lalu.
Chesky sendiri menyesalkan PHK dan berterima kasih atas jasa semua pegawai yang terdampak.
"Orang-orang hebat kami meninggalkan Airbnb dan perusahaan lain akan beruntung memiliki mereka," tulisnya dalam surat pada karyawan.
Karyawan yang terkena PHK akan mendapat bayaran pantas dan terus didukung dalam mencari pekerjaan baru.
"Saya sungguh minta maaf. Mohon ketahui ini bukan kesalahan Anda. Dunia ini takkan pernah berhenti mencari kualitas dan talenta yang Anda bawa ke Airbnb. Dari dasar hati, saya berterima kasih," tandasnya.