Perusahaa milik orang terkaya dunia Jeff Bezos, Amazon dikabarkan memecat seorang pekerja gudang Senin malam karena membantu mengatur pemogokan kerja sebagai protes terhadap keselamatan karyawan di tengah pandemi virus corona. Amazon telah memberikan konfirmasi ke Business Insider.
Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Rabu (1/4/2020) karyawan itu adalah Chris Smalls yang bekerja sebagai asisten manajer di gudang Amazon di Staten Island, New York, mengatakan perusahaan memecatnya sebagai pembalasan atas upaya yang ia lakukan.
Baca Juga: Di Tengah Corona, Amazon Lipat Gandakan Gaji Lembur Pekerja!
“Amazon lebih suka memecat pekerja daripada menghadapi kegagalan totalnya untuk melakukan apa yang seharusnya menjaga kita, keluarga kita, dan komunitas kita aman. Saya marah dan kecewa, tetapi saya tidak kaget. Seperti biasa, Amazon lebih suka menyapu masalah di bawah permadani daripada bertindak untuk menjaga keamanan pekerja dan komunitas kerja,” kata Smalls dalam pernyataan yang dikirim ke Business Insider.
Amazon pun membantah tuduhan Smalls, mengatakan bahwa Amazon memecatnya karena ia telah berulang kali melanggar pedoman jarak sosial dan membahayakan keselamatan orang lain.
Ia telah diminta untuk tinggal di rumah dengan cuti sakit setelah ia melakukan kontak dekat dengan rekan yang didiagnosis COVID-19.
Sebelumnya Senin, pekerja di gudang New York mogok kerja untuk memprotes kebijakan kesehatan dan keselamatan Amazon setelah seorang rekannya positif virus corona. Penyelenggara mengatakan kepada Business Insider bahwa setidaknya 50 pekerja berpartisipasi dalam pemogokan. Namun, Amazon membantah angka tersebut dan mengklaim bahwa jumlahnya ada 15 orang.
Amazon diketahui telah menghadapi berbagai tekanan dan kritik lantaran dianggap tidak bisa melindungi pekerjanya dari paparan virus corona. Diketahui pekerja di Italia juga memprotes masalah serupa minggu lalu.
Sementara dalam sebuah pernyataan, Amazon mengklaim bahwa pihaknya telah bekerja keras untuk menjaga karyawan tetap aman saat melayani masyarakat dan yang paling rentan.
"Kami telah mengambil langkah-langkah ekstrem untuk menjaga orang tetap aman, tiga kali lipat dalam pembersihan mendalam, pengadaan pasokan keselamatan yang tersedia, dan mengubah proses untuk memastikan orang-orang di gedung kami menjaga jarak yang aman,” kata Amazon.