Pandemi virus corona yang mewabah di dunia memaksa Facebook untuk melakukan perubahan besar pada cara Facebook beroperasi dan memperluas perusahaan. Hal itu disampaikan langsung oleh CEO Mark Zuckerberg.
Facebook harus terus menangani bentuk kesalahan informasi dan hoax yang berpotensi berbahaya seputar virus corona.
"Saat ini, ini bukan wabah besar-besaran di sebagian besar negara di dunia," kata Zuckerberg dilansir dari CNN Business di Jakarta, Kamis (19/3/2020).
Baca Juga: Enak Banget! Mark Zuckerberg Kasih Bonus Rp15 Juta Bagi Karyawan Facebook yang Kerja dari Rumah
Zuckerberg mengatakan layanan Facebook menghadapi "lonjakan besar" dalam penggunaan saat virus corona memaksa jutaan orang di seluruh dunia untuk tinggal di rumah.
Ia menggambarkan lonjakannya seperti saat Malam Tahun Baru. Panggilan suara dan video di WhatsApp dan Facebook Messenger juga meningkat dua kali lipat dari biasanya. Tekanan dari wabah virus corona ini membuat engine harus tetap berjalan selama berbulan-bulan untuk memerangi penyebaran berita palsu seputar virus corona.
Mereka harus berkali-kali menghapus klaim palsu tentang bagaimana virus menyebar hingga apa yang bisa menyembuhkan virus corona.
Perusahaan sekarang berencana untuk meluncurkan Coronavirus Information Center di bagian atas feed Facebook user. Mark Zuckerberg mengungkapkan akan menyebarkan di AS dan Eropa selama 24 jam ke depan dan ke negara-negara lain dalam beberapa hari mendatang.
Coronavirus Information Center ini akan menampilkan informasi terverifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Prevention and Control, serta pakar kesehatan masyarakat, selebritas, dan pemerintah di seluruh dunia.
Virus corona juga memaksa 45.000 karyawan tetap Facebook di seluruh dunia untuk bekerja dari jarak jauh sejak Januari dan Facebook sekarang mendesak semua pekerjanya untuk bekerja dari rumah kecuali untuk beberapa fungsi utama seperti maintaining servers dan security services.