CEO Twitter Jack Dorsey masih bergelut soal permasalahannya dengan aktivis investor. Kini, ia dikabarkan sedang mengevaluasi kembali rencananya untuk menghabiskan waktunya di Afrika. Hal itu ia katakann kepada kerumunan di sebuah konferensi Morgan Stanley pada hari Kamis (5/3/2020) kemarin.
Dilansir dari The Verge di Jakarta, Jum'at (6/3/2020) ia kemungkinan tidak lagi bepergian ke benua itu di tengah wabah virus corona yang sedang berlangsung. Namun, Dorsey juga mengatakan sebuah kalimat yang berupa ancaman.
Baca Juga: Posisi Jack Dorsey di Twitter Terancam, Elon Musk Muncul Beri Dukungan Persahabatan
Kalimat itu kemungkinan sebuah ancaman terbuka terhadap pemecatannya dari aktivis investor Elliott Management Corporation, yang pekan lalu membeli 4 persen saham di perusahaan itu dengan maksud mencalonkan empat anggota di dewan dan menggantikan Dorsey dari posisinya sebagai CEO.
Dorsey kemudian mengklarifikasi bahwa, sebagai salah satu benua terpadat selama beberapa dekade kedepan, Afrika akan menjadi "peluang besar" bagi kaum muda untuk bergabung dengan platform Twitter yang akan mengeksplorasi Afrika di masa depan.
Namun sepertinya rencana untuk pindah ke sana tahun ini jauh lebih kecil kemungkinannya. Perubahan rencana Dorsey ken Afrika dapat dilihat sebagai pengakuan publik atas ancaman yang Elliott ajukan pada peran kepemimpinannya.
Awalnya Dorsey mengatakan pada bulan November tahun lalu bahwa ia berencana untuk menghabiskan tiga hingga enam bulan di Afrika, yang disebutnya akan "menentukan masa depan (terutama Bitcoin)".
Langkah itu membingungkan karena Dorsey tak hanya menjalankan satu perusahaan tetapi dua perusahaan teknologi besar, yaitu perusahaan financial technology bernama Square.
Faktanya, peran dual-CEO Dorsey antara Square dan Twitter menjadi salah satu alasan utama Elliott menargetkan perusahaan media sosial ini untuk diambil alih.
Elliott tampaknya melihat kurangnya kepemimpinan Dorsey sebagai hambatan pada harga saham Twitter, dan perusahaan tersebut sekarang ingin mempengaruhi dewan untuk menyingkirkannya.
Dorsey sejauh ini mendapat dukungan dari karyawannya sendiri dan juga teman-teman teknologi terkemuka seperti CEO Tesla Elon Musk.
Tapi seperti yang sudah diterbitkan oleh profil New Yorker dua tahun lalu, pendiri Elliott dan miliarder hedge fund Paul Singer adalah salah satu investor paling kuat dan paling pantang menyerah di dunia.
Dorsey kemungkinan memiliki jalan panjang untuk mempertahankan posisinya. Terlebih jika Singer dan Elliott Management mulai memberikan tekanan serius.