Perusahaan ritel terbesar dunia, Amazon baru-baru ini dikabarkan kurang mengenakkan. Perusahaan milik orang terkaya dunia, Jeff Bezos ini dikabarkan memiliki model data bisnis yang membuat karyawan pertamanya 'takut'.
Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Rabu (19/2/2020) BBC kerap mewawancarai karyawan pertama Amazon, Shel Kaphan, yang bergabung dengan perusahaan tepat setelah Jeff Bezos mendirikannya pada tahun 1994.
"Saya adalah orang teknis pertama, hanya saya dan Jeff dan istri Jeff MacKenzie sedang menulis beberapa cek dan melakukan pembukuan," kata Kaphan kepada BBC.
Baca Juga: Amazon Dapat Kritik Tajam dari Senator Amerika karena Kecelakaan Kerja
Pada akhir film dokumenter Panorama yang juga mengeksplorasi kondisi kerja gudang Amazon, dominasi pasarnya, dan akuisisinya terhadap startup perusahaan Ring yang bergerak dalam home security, membuat Kaphan merefleksi betapa perusahaan telah banyak berubah.
“Saya membangun bagian substansial dari sistem awal yang memungkinkan mereka [Amazon] muncul, jadi saya merasa bertanggung jawab karenanya,” kata Kaphan.
"Di satu sisi saya bangga dengan apa yang terjadi, tetapi juga membuat saya takut," tambahnya.
BBC sudah berbicara dengan banyak karyawan dan eksekutif Amazon, mantan dan saat ini. Kepala ilmuwan Amazon pertama yang bergabung dengan perusahaan pada tahun 2002 juga buka suara.
Ia menggambarkan bagaimana perusahaan itu mempelajari aliran klik pelanggan perorangan agar dapat lebih memahami kebiasaan mereka dan mengasah model bisnisnya.
"Saya mengadakan pertemuan mingguan di mana kami hanya melihat sejarah clickstream di malam hari, dengan bir dan pizza, untuk melihat mengapa orang benar-benar melakukan ini, kenapa mereka mengklik di sini," katanya kepada BBC.
Mantan karyawan itu bukanlah satu-satunya yang menyuarakan kekhawatiran mereka tentang pendekatan Amazon terhadap data. Dalam sebuah surat terbuka bulan lalu, seorang insinyur Amazon meminta perusahaan itu untuk menutup home security, Ring, terkait masalah privasi.