Setelah seblumnya SoftBank digempur berita-berita tak sedap, akhirnya SoftBank dikabarkan sukses meraup sekitar USD12 miliar atau setara dengan Rp164 triliun (kurs Rp.13.677) berkat harga saham Sprint yang melonjak.

Perusahaan konglomerat asal Jepang ini memang diketahui memiliki hampir 85% saham Sprint. Dan tanpa diduga-duga, saham Sprint meroket lebih dari 70% pada hari Selasa, (11/2/2020) setelah seorang hakim federal menyetujui mega merger dengan T-Mobile sebesar USD26 miliar atau setara dengan Rp335,6 triliun.

Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Kamis (13/2/2020) SoftBank yang memiliki sekitar 3,4 miliar saham Sprint melonjak nilainya dari sekitar USD17 miliar (Rp 232,5 triliun) menjadi USD29 miliar (Rp396,6 triliun).

Baca Juga: Waduh! Softbank Diprediksi Catat Penurunan Laba

Sebelumnya, dalam enam bulan terakhir hingga akhir Januari, saham Sprint diketahui hampir berkurang setengahnya karena investor meragukan Sprint bisa bersaing dengan raksasa industri AT&T dan Verizon, dan dikhawatirkan regulator tidak akan membiarkannya bergabung dengan T-Mobile karena kekhawatiran persaingan.

Rally saham yang tiba-tiba melonjak ini memungkinkan SoftBank yang akhirnya 'balik modal' atas investasinya. Ini menghabiskan lebih dari USD20 miliar untuk sekitar 70% saham Sprint pada 2012, kemudian secara bertahap meningkatkan kepemilikannya menjadi hampir 85% -ambang batas harus membeli perusahaan.

SoftBank dengan gembira akan menyambut kabar baik usai beberapa bulan yang penuh tantangan. Reputasi dan neraca perusahaan Softbank sebelumnya terpuruk akibat runtuhnya IPO WeWork dan tantangan di Uber, DoorDash, dan perusahaan baru lain yang diinvestasikan oleh SoftBank.