Belum lama ini dunia digemparkan oleh kabar orang terkaya dunia, Bill Gates yang juga pendiri Microsoft ini memesan kapal pesiar mewah yang ramah lingkungan dengan harga USD 644 juta atau sekitar Rp 8,8 triliun.
Kapal tersebut ternyata diberi nama Aqua yang digadang-gadang sebagai kapal pesiar super pertama di dunia yang ditenagai oleh hidrogen cair. Namun, perusahaan pembuat kapal pesiar yang diketahui bernama Sinot, asal Belanda ini membantah bahwa Gates memesan kapal pesiar mewah itu.
Baca Juga: Orang Kaya Mah Bebas, Bill Gates Pesan Kapal Pesiar Ramah Lingkungan Seharga Rp8,8 Triliun!
"Konsep Hidrogen Aqua tidak terkait dengan Mr Gates atau perwakilannya dalam bentuk apa pun. Sinot tidak memiliki hubungan bisnis dengan Mr Gates," tulis Sinot dalam situs resminya yang dikutip di Jakarta, Selasa (11/2/2020).
"Aqua adalah konsep yang sedang dikembangkan dan tidak dijual kepada Mr Gates. Sayangnya, semua informasi di artikel baru-baru ini adalah tidak benar," sambungnya.
Hingga kini masih belum diketahui apa penyebab beredarnya rumor tersebut. Bill Gates bahkan juga belum memberi keterangan khusus.
Namun, kalau kita melihat mewahnya kapal pesiar ramah lingkungan tersebut, orang terkaya dunia seperti Gates pun pasti langsung tertarik. Apalagi dengan menggunakan hidrogen cair sebagai bahan bakar yang membuat kapal tersebut ramah lingkungan.
Kapal ini pertama kali dipamerkan di ajang Monaco Yacht Show pada tahun lalu. Dengan panjang 112 meter, kapal ini memiliki lima dek untuk ditempati 14 tamu dan 31 kru kapal.
Adapun teknologi hidrogennya pun terbilang sangat canggih. Terdapat dua tangki bervolume 28 ton yang disegel vakum didinginkan hingga suhu -253 derajat Celcius dan diisi dengan hidrogen cair. Hidrogen tersebut juga dipadukan dengan oksigen akan menghasilkan listrik dengan buangan dalam bentuk air.
Tak hanya ramah lingkungan, kapal ini juga memiliki desain dan fitur yang mewah. Seperti infinity pool, helipad, spa, gym, bioskop, salon dan masih banyak lagi. Namun, kapal pesiar mewah ini masih dalam tahap pengembangan dan diperkirakan mulai berlayar pada 2024 mendatang.