Senin, 25 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Ini Sosok Miliarder Elon Musk, Pendiri SpaceX yang Dipuji Habis-Habisan oleh Donald Trump

Foto Berita Ini Sosok Miliarder Elon Musk, Pendiri SpaceX yang Dipuji Habis-Habisan oleh Donald Trump
WE Entrepreneur, Jakarta -

Elon Musk merupakan miliarder dunia yang baru-baru ini dipuji habis-habisan oleh Presiden Donald Trump. Presiden Amerika Serikat itu menyebut Elon Musk sebagai salah satu orang jenius di dunia. Bahkan sampai menyamakan seperti Thomas Edison.

"Musk adalah salah satu manusia yang sangat jenius, dan kita harus melindunginya," kata Trump pada ajang World Economic Forum di Davos, Swiss.

Trump mengatakan orang-orang jenius harus selalu dilindungi dan dihargai, seperti Thomas Edison.

Musk lahir di Afrika Selatan, 28 Juni 1971. Ia merupakan pendiri Tesla dan SpaceX. Setelah mengikuti kuliah perdagangan di Queen's School of Business selama dua tahun, Musk mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari The Wharton School of the University of Pennsylvania dan sarjana fisika. Ia mendirikan SpaceX, Tesla Motors dan ikut mendirikan PayPal.

Musk adalah pendiri beberapa perusahaan teknologi, adapun salah satu perusahaannya yang paling kontroversial adalah SpaceX yang bergerak di teknologi antariksa. Lalu ada Tesla Inc. yang bergerak di bidang otomotif; OpenAI, SolarCity, Neuralink, serta beberapa perusahaan lainnya.

Tujuan Musk membuka perusahaan-perusahaan yang didirikannya adalah dengan keinginan mengubah dunia dan kehidupan manusia, termasuk mengurangi pemanasan global. Salah satu caranya adalah dengan melalui peningkatan produksi dan konsumsi energi terbarukan.

Bahkan ia berharap dapat mengurangi risiko kepunahan umat manusia dengan meningkatkan teknologi untuk hidup di planet lain, khususnya Mars.

Pada bulan Maret 2017, kekayaan Musk ditaksir mencapai AS$13,9 miliar. Kekayaannya pun menjadikan ia sebagai orang terkaya ke-80 di dunia. Pada bulan Desember 2016, majalah Forbes menempatkannya sebagai peringkat ke-21 dalam daftar Orang Paling Berkuasa di Dunia.

Ada sebuah kisah menarik dari penamaan Tesla Inc. yang merupakan salah satu perusahaan Musk. Dalam sebuah wawancara pada 2008, Musk mengatakan bahwa ia memberi nama perusahaan mobil listriknya dengan nama Edison atau Nikola Tesla karena keduanya adalah panutannya. Meski kemudian ia lebih memilih nama Tesla yang merupakan ilmuwan saingan Edison.

Pujian dari Trump tentang Musk pun muncul ketika saham Tesla melonjak. Kenaikannya bahkan mencapai lebih dari dua kali lipat sejak akhir September dan tercatat mendapat pencapaian tertinggi.

Nilai pasar saham Tesla ditetapkan mencapai USD 100 miliar. Kapitalisasi pasarnya lebih besar daripada gabungan General Motors dan Ford.

Namun, saham Tesla sempat jatuh setelah pembuat mobil listrik ini mengumumkan laba dalam laporan pendapatan kuartal ketiga pada bulan Oktober. Saat itu, stok hanya lebih dari USD 250 per saham.

Tag: Elon Musk, Donald Trump

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Quartz