Saham Tesla menguat usai sang CEO Elon Musk mengatakan bahwa Model S Plaid Tesla dapat diluncurkan di China pada awal Maret. Sementara itu, IPO Rivian baru-baru ini justru tenggelam karena laporan kinerja baterai di bawah standar di van pengiriman listriknya.

Pada Minggu malam, Musk menjawab ketika ditanya kapan sedan mewah itu akan tersedia di China. Ia mengatakan, "Mungkin sekitar bulan Maret."

Melansir Investors di Jakarta, Selasa (23/11/21) Tesla meluncurkan S Plaid pada Juni 2021. Mobil dengan jangkauan 520 mil ini dapat mencapai 200 mil per jam dan dijual seharga USD129.990 (Rp1,85 miliar) yang dilaporkan.

Baca Juga: Ketika Elon Musk Ngeluh di Twitter: Sulit Menemukan Berita yang Objektif

Bagi Tesla, pasar China tetap menjadi kunci kesuksesan mereka. Analis Wedbush Daniel Ives mengatakan dalam sebuah laporan baru-baru ini kepada para analis bahwa pintu utama untuk keseluruhan tesis bull pada Tesla tetap China. Mereka perkirakan China akan mewakili 40% dari pengiriman untuk pembuat EV pada tahun 2022.

Sementara itu, tes Amazon baru-baru ini terhadap van listrik Rivian menunjukkan bahwa kinerja baterai saingan Tesla ini di bawah klaim startup EV.

Menurut sebuah laporan di The Information, baterai listrik Rivian terkuras 40% lebih cepat dari biasanya jika pemanas atau pendingin van menyala. Rivian mengatakan dalam prospektusnya bahwa van pengiriman listrik akan memiliki jangkauan antara 120 mil dan 150 mil, tergantung pada ukurannya.

Untuk diketahui, Amazon memiliki 20% saham di Rivian. Ia telah memesan 100.000 mobil vannya.

Ini adalah berita negatif kedua yang mengguncang investor awal Rivian. Pekan lalu, Automotive News mengungkapkan bahwa Rivian dan Ford, yang juga memiliki saham di startup EV, telah membubarkan rencana mereka untuk mengembangkan dan bergabung dengan EV bersama. Pada pertengahan Oktober, Ford menyerahkan kursinya di dewan direksi Rivian.