Rabu, 24 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Dari Rp12 M Jadi Triliunan, Begini Cara Sudhamek Bikin Garuda Food Raup Untung Berkali-kali Lipat!

Foto Berita Dari Rp12 M Jadi Triliunan, Begini Cara Sudhamek Bikin Garuda Food Raup Untung Berkali-kali Lipat!
WE Entrepreneur, Jakarta -

Pendiri Garuda Food, Sudhamek AWS menceritakan pengalaman mengambil alih bisnis keluarga dan membuat bisnis tersebut untung berkali-kali lipat. Semula, bisnis keluarganya hanya meraup omzet Rp12 miliar per tahun, tetapi setelah diambil alih olehnya, bisnis tersebut meraup omzet hingga Rp10 triliun. Itulah cikal bakal Garuda Food.

Dalam video YouTube "BESARKAN USAHA KACANG KELUARGA, DARI OMSET 12M HINGGA MENCAPAI 10 TRILYUN!!!", Sudhamek mengatakan saat awal ia bergabung, ia merasakan family issue dan business issue. Karena, Sudhamek harus bekerjasama dengan 10 saudaranya yang lain.

Namun, karena Sudhamek ditunjuk menjadi pemimpin perusahaan, ia pun memberikan syarat bahwa di perusahaan tersebut harus bersikap profesional layaknya atasan dan bawahan, bukan kakak dan adik. Syarat itu pun baru disetujui oleh saudara-saudaranya yang lain setelah dua tahun kemudian.

Baca Juga: Kisah Sukses Sudhamek, Bos Garuda Food: Sulap Bisnis Kecil Jadi Raksasa Konglomerat Jualan Kacang

Sudhamek melanjutkan, ia kemudian bergabung ke perusahaan keluarga karena ingin membalas budi jasa kakak-kakaknya yang membantunya mencapai pendidikan tinggi.

Ayahnya sejak dulu membagikan anak-anaknya bisnis. Anaknya yang laki-laki diberikan bisnis kacang kulit dan tepung tapioka, sementara anak perempuannya diberikan bisnis kacang atom. Namun, setelah dikelola oleh Dhamek, semua bisnis itu pun digabungkan.

Dhamek mengungkapkan bahwa strategi awal yang ia gunakan dalam mensukseskan perusahaan adalah dengan menyadari bahwa bisnis harus profit melalui penjualan. Oleh karena itu, ia fokus mengubah strategi penjualan dengan memperbanyak distribusi.

Kemudian, barulah Dhamek beralih ke marketing dengan memasang iklan di televisi. Meski banyak pemegang saham yang mencibir karena "hanya jualan kacang", namun Dhamek tetap maju. Alhasil, iklan pertama gagal yang saat itu di tahun 1990an harganya Rp400 juta.

Dhamek mengaku sedih saat itu, namun ia tak menyerah. Ia kembali beriklan di TV dengan tagline "Ini Kacangku" dengan ada Burung Garuda terbang, setelah itu penjualan pun meroket.

Meski banyak yang melihat Dhamek sebagai sosok yang sukses, namun kenyataannya banyak juga hal yang gagal ia lakukan. Oleh karena itu, ia diajarkan untuk membenahi perusahaan di saat perusahaan sedang sehat.

Pada saat awal Dhamek memimpin perusahaan yakni pada 12-13 tahun pertama. Selama iu, Dhamek sukses membuat revenue double setiap tahunnya.

"Dari Rp12 miliar jadi triliunan. Rezeki datang dari langit, tetapi ya betul manusia harus bekerja keras. Selebihnya kita bawa dalam doa," ujar Dhamek.

Bahkan meski pandemi, Garuda Food tetap ekspansi dan akuisisi Prochiz, perusahaan keju nasional. Selain itu, Garuda Food juga tetap mempertahankan nilai perusahaan dengan selalu berinovasi dan mengikuti perkembangan zaman dengan bergabung bersama e-commerce.

Saat ini, Sudhamek menjabat sebagai Chairman Group Garuda Food yang bertugas memikirkan strategi-strategi besar untuk perusahaan. Salah satunya dengan membuat Scenario Planning karena saat ini dunia sangat cepat berubah.

Tag: Sudhamek, Garuda Food

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: YouTube/Coach Yudi Chandra