Beberapa miliarder Amerika Serikat (AS) telah melakukan penjualan saham perusahaannya sepanjang tahun ini. Meski demikian, mereka tetap kaya raya dengan kekayaan yang tak berkurang sedikit pun.
Berdasarkan laporan Bloomberg, ada tiga miliarder AS yang tetap tajir melintir meski menjual saham sepanjang Januari 2021 hingga Mei 2021. Siapa mereka? Ini dia!
1. Jeff Bezos
Pendiri Amazon, Jeff Bezos telah menjual saham perusahaan yang dimilikinya senilai USD6,7 miliar (Rp95 triliun). Berdasarkan laporan Komisi Sekuritas dan Bursa AS, transaksi tersebut merupakan bagian dari rencana Jeff Bezos untuk melepas saham miliknya di Amazon.
Baca Juga: Duitnya Segunung, Jeff Bezos Gak Pake Mikir Beli 4,5 Lantai Apartemen!
Jeff Bezos telah berencana mundur sebagai CEO Amazon sebelum akhir 2021. Meski menjual sahamnya, Bezos tetap menjadi orang terkaya nomor satu di dunia dengan kekayaan USD195,3 miliar (Rp2.781 triliun).
2. Keluarga Walton
Pemilik Walmart Inc, keluarga Walton telah lama menjadi miliarder dunia. Perusahaan di bidang ritel dan jaringan department store terbesar di AS ini telah dijual sahamnya oleh keluarga Walton sebesar 16,7 juta saham sejak awal tahun. Mereka ingin menjaga agar saham tidak menggelembung di tengah aksi pembelian kembali (buyback).
Berdasarkan laporan Komisi Sekuritas dan Bursa AS, keluarga Walton telah menjual saham senilai USD430 juta (Rp6,1 triliun) melalui Walton Family Holdings Trust. Penjualan itu menjadikan total penjualan saham mereka di Walmart Inc sejak Januari 2021 telah menghasilkan hampir USD2,1 miliar (Rp29,934 triliun), sejak Januari 2021.
Meski menjual saham di Walmart, keluarga Walton tetap memiliki lebih dari 50 persen saham diu perusahaan ritel itu dan tercatat sebagai dinasti keluarga terkaya di dunia.
3. Leslie Wexner
Pemilik L Brands Inc, Leslie Wexner telah menjual saham perusahaannya di Victoria Secret senilai USD525 juta atau setara Rp7,1 triliun. Meski Wexner telah turun dari posisinya sebagai CEO dan Chairman, namun dia tetap menjadi ketua emeritus dewan L Brands.
Wexner mengklaim pemisahan Victoria's Secret dari perusahaannya akan memberi jalan terbaik untuk memulihkan bisnis ke tingkat profitabilitas dan pertumbuhan historis mereka.
