Perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX berhasil menang tender dengan NASA senilai USD2,9 miliar (Rp42,1 triliun). Proyek tersebut ditujukan untuk mengirim manusia ke Bulan. Saingan Elon Musk, Jeff Bezos melalui Blue Origin kalah telak.
"Kita harus menyelesaikan pendaratan berikutnya secepat mungkin. Ini adalah waktu yang luar biasa untuk terlibat dalam eksplorasi manusia, untuk seluruh umat manusia," kata pejabat administrator NASA Steve Jurczyk.
"SpaceX harus menyelesaikan uji terbang untuk mengecek semua sistem dengan pendaratan di permukaan Bulan sebelum misi demonstrasi resmi kami", ujar pejabat NASA lainnya, Lisa Watson-Morgan.
Baca Juga: Miliarder Elon Musk: Kalau Mobil Tesla Dipakai Buat Mata-Mata, Saya Akan Lakukan ....
Dilansir dari News Sky di Jakarta, Senin (19/4/21) Musk telah lama berambisi dengan misi eksplorasi luar angkasa. Ambisi tersebut ia wujudkan melalui SpaceX. Tujuan utama Musk adalah mengirim manusia untuk bisa tinggal di Mars.
Meski demikian, hingga kini SpaceX masih digunakan untuk meluncurkan satelit internet Starlink dan kebutuhan pengiriman kargo ke luar angkasa.
Selain itu, Musk juga berhasil membuat inovasi dalam teknologi luar angkasa dengan membuat roket daur ulang guna mengurangi sampah antariksa. Adapun roket terkuat di dunia dimiliki SpaceX bernama Falcon Heavy. Roket tersebut dilengkapi dengan kecanggihan mesin pendorong yang bisa membuatnya kembali ke Bumi dan digunakan lagi.
