CEO dari perusahaan pialang real estate online, Compass berpeluang menjadi miliarder baru AS. Ialah Robert Reffkin yang tak hanya akan menjadi miliarder biasa, ia akan menjadi miliarder kulit hitam termuda di AS.
Dilansir dari NY Press News di Jakarta, Senin (5/4/21) Compass memulai perdagangan perdana pada hari Rabu pekan lalu dan berhasil mengumpulkan USD450 juta dengan menjual 25 juta lembar saham.
Baca Juga: Ide Gila Bikin Miliarder Mark Cuban Kaya Raya Selama Puluhan Tahun!
Pada perdagangan perdana, saham Compas (COMP) dihargai USD18 per lembar saham. Meski demikian, nilainya 20 persen lebih rendah dari rencana awal. Lalu, jumlah dana segar yang dikumpulkam dari IPO tidak mencapai setengah dari nilai yang ditargetkan.
Tetapi, ini tetap membuat kekayaan Reffkin berpeluang berlipat ganda. Menurut analisis oleh Insider, IPO ini berpeluang membawa Reffkin melipat gandakan kekayaannya lebihd ari USD1 miliar (Rp14 triliun).
Pria 41 tahun ini juga berpeluang menjadi miliarder kulit hitam termuda di AS. Ia akan menjadi salah satu dari sedikit miliarder kulit hitam di AS.
Reffkin memiliki saham di Compass senilai USD429,4 juta atau sekitar Rp6,2 Triliun berupa saham langsung, ia juga memiliki bentuk saham trust yang dikendalikannya. Ragam bonus juga akan ia dapatkan secara bertahap selama empat tahun kedepan sebesar USD166,3 juta (Rp2,4 triliun).
Selain itu, ada bonus lainnya juga senilai USD440 juta (Rp6,3 triliun) dalam bentuk saham jika saham mencapai harga tertinggi USD77,15 lembar per saham, atau empat kali lipat dari harga IPO.
Reffkin mendirikan Compass tahun 2012 usai hengkang dari Goldman Sachs. Di perusahaan investasi terbesar dunia itu, Reffkin bekerja selama enam tahun. Ia juga sempat bekerja di Departemen Keuangan masa kepresidenan George W. Brush.
Karena itu, tak aneh Compass dikelilingi banyak investor besar seperti Discovery Capital Management dan Softbank.
Berkat itu, Compass muncul ke permukaan sebagai salah satu perusahaan pialang real estate paling populer sejagat Amerika. Bahkan, pada tahun 2020, Compass menguasai 4% dari total pangsa pasar penjualan rumah di AS berdasarkan volume dolar.
