Kamis, 25 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Bill Gates Terlibat dalam Proyek Meredupkan Matahari, Gila! Dampaknya Gak Main-main!

Foto Berita Bill Gates Terlibat dalam Proyek Meredupkan Matahari, Gila! Dampaknya Gak Main-main!
WE Entrepreneur, Jakarta -

Miliarder Bill Gates sang pendiri Microsoft tengah gencar menyuarakan upaya-upaya demi mencegah dampak berbahaya dari perubahan iklim. Salah satunya adalah dunia harus makan daging sapi sintetis, dan terbaru, Gates sangat tertarik untuk meredupkan cahata matahari.

Dilansir dari Interesting Engineering di Jakarta, Selasa (30/3/21) diungkap bahwa meredupkan cahaya matahari dapat mengurangi atau menunda efek perubahan iklim. Hal tersebut diungkap oleh studi yang akan datang dari Program Penelitian Geoengineering Surya Universitas Harvard yang didukung Bill Gates.

Baca Juga: Gencar Lawan Perubahan Iklim, Ternyata Hal-hal Ini Sudah Dilakukan Bill Gates!

Studi tersebuy bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan memblokir sinar matahari dari mencapai permukaan planet bumi.

Bill Gates mendukung penelitian yang membuat partikulat halus untuk memantulkan sinar matahari. Geoengineering umumnya mengacu pada teknologi yang mampu mengubah kualitas fisik bumi pada skala yang paling besar.

Misalnya, penyemaian awan melibatkan pesawat yang membuang materi partikulat untuk mengubahnya menjadi hujan. Ada juga penangkapan karbon yang mengumpulkan dan menyimpan emisi di bawah permukaan bumi. Namun, meredupkan matahari menjadi versi paling ekstrim untuk melihat pertimbangan ilmiah yang serius.

Baru-baru ini, Akademi Ilmu Pengetahuan, Teknik, dan Kedokteran Nasional (NASEM) merilis laporan yang mendorong pemerintah AS untuk menghabiskan setidaknya USD100 juta (Rp1,4 miliar) dalam mengejar studi geoengineering yang lebih dalam.

Ada beberapa pendekatan untuk meredupkan sinar matahari agar tidak sampai ke permukaan atau atmosfer bumi yaitu di bawah payung istilah "rekayasa geo surya." Metode yang paling umum melibatkan pemantulan sinar matahari dari planet melalui partikel aerosol di atmosfer, tetapi ini hanyalah ide pinggiran sampai baru-baru ini.

Namun, dampak buruknya adalah bisa seperti dalam film "Snowpiercer" tahun 2013, di mana Bumi membeku menjadi bola salju tak bernyawa setelah upaya yang dilakukan untuk memblokir sinar matahari gagal total. Mekanisme yang bertanggung jawab atas aerosol solar geoengineering cukup sederhana, tetapi pada kenyataannya, struktur fisik partikel itu sendiri lebih kompleks.

Menghilangkan sinar matahari suatu hari bisa menjadi harapan terakhir kita melawan perubahan iklim

Para peneliti yang terlibat dengan proyek Harvard yang akan datang telah mendesak untuk mempelajari rekayasa geo surya. Hal ini jika memang perlu mengambil langkah drastis untuk "menginjak rem" pada perubahan iklim. Didanai oleh Bill Gates, studi ini bertujuan untuk mengeksekusi eksplorasi berskala kecil di atmosfer.

Masih banyak yang harus dipahami tentang susbtansi mana yang harus digunakan untuk pengujian. Kalsium karbonat berlimpah dan tidak berbahaya. Tapi itu bisa memiliki efek tak terduga di stratosfer. Sementara itu, laporan prapublikasi NASEM mengorganisir sebuah komite yang terdiri dari 16 pakar ilmiah internasional untuk mengembangkan rencana permainan tentang studi lebih lanjut ke dalam penelitian geoengineering.

"Secara global, 2015-2019 adalah 5 tahun terpanas dalam catatan instrumental," kata Peneliti Chris Field, dalam studi NASEM. "Pembentukan komite studi ini merupakan salah satu tanggapan terhadap kebutuhan untuk memahami berbagai pilihan untuk menangani krisis iklim."

Sulit untuk mengatakan apakah meredupkan matahari adalah ide cemerlang, itulah sebabnya setiap orang yang terlibat, (termasuk Bill Gates sendiri, menekankan perlunya hanya meneliti proses mengisi atmosfer dengan partikulat aerosol daripada melompat senjata iklim dan bereksperimen pada peradaban yang masih berkembang.

Jika memang langkah-langkah yang diambil oleh negara, komunitas, dan perusahaan tidak memperlambat kemajuan perubahan iklim, rekayasa geo surya dapat menjadi harapan terakhir kita.

Tag: Bill Gates, Perubahan Iklim

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Instagram/Bill Gates