Miliarder pemegang saham Tesla, Ron Baron yakin perusahaan mobil listrik buatan Elon Musk itu akan menjadi perusahaan bervaluasi USD2 triliun atau sekitar Rp29.330 triliun. Saham Tesla sepanjang tahun ini telah melonjak lebih dari 400 persen.
Dilansir dari CNBC International di Jakarta, Rabu (21/10/2020) Baron juga meyakini jika penjualan kendaraan Tesla akan tumbuh 50 persen per tahun di masa mendatang. Kapitalisasi pasar Tesla saat ini telah mencapai USD416,2 miliar (Rp6.100 triliun).
Baca Juga: Jeff Bezos dan Elon Musk Jadi Pemenang Besar yang Diuntungkan Berkat Pandemi
Perusahaan investasinya Baron Capital, dengan aset kelolaan USD39,9 miliar (Rp585 triliun) saat ini memiliki lebih dari 7,3 juta saham Tesla sampai 30 September. Harga saham yang dibeli dengan harga rata-rata USD43,07 telah menghasilkan sekitar 10 kali lipat.
“Sudah lama saya katakan, saya pikir itu akan menjadi USD 1 [triliun] hingga USD 2 triliun. Dengan perkembangan yang terjadi baru-baru ini, saya pikir USD 2 triliun adalah angka yang tepat. Jadi saya pikir itu lima kali dari sini," kata Baron optimis.
Jika Tesla dapat mencapai valuasi USD 1 triliun, Tesla akan bergabung dengan perusahaan teknologi terkenal seperti Amazon, Microsoft dan induk Google, Alphabet. Kapitalisasi pasar Apple sudah mencapai USD2,1 triliun (Rp30.760 triliun).
Saham Tesla naik lebih dari 400 persen tahun ini hingga penutupan Selasa. Saham Tesla memang bergejolak sejak Baron berinvestasi. Dia bahkan menggambarkannya seperti mainan "yo-yo". Elon Musk sendiri mengatakan bahwa pengiriman produknya akan meningkat 30-40 persen dari tahun lalu.
Angka tersebut sekitar 500.000 jumlah mobil yang sudah dipesan konsumen dan akan dikirimkan pada tahun ini. Selain itu, Musk juga yakin Tesla akan mampu memproduksi lebih dari 250.000 mobil self-driving atau otonom dalam jangka waktu tiga tahun lagi.
Selain Tesla, Ron Baron juga memiliki investasi di SpaceX sebesar USD1,3 juta (Rp19 miliar). Hal tersebut menjadi bukti bagaimana Baron sangat mempercayai figur Elon Musk.
