Miliarder Virgin Atlantic, Sir Richard Branson ikut bergerak dalam melindungi masa depan 70.000 karyawannya dengan mengumumkan paket penyelamatan sebesar USD 250 juta (Rp4 triliun).
Branson menulis dalam sebuah pernyataan online bahwa uang itu untuk menyelamatkan pekerjaan dan uang sebanyak USD 250 juta tersebut kemungkinan hanya awal. Ia juga menyatakan bahwa krisis pandemi ini merupakan krisis paling signifikan yang telah dialami dunia dalam hidupnya.
Baca Juga: Keren! Miliarder Ini Minta Semua Pengusaha Ikut Gerakan '90 Hari Tanpa PHK Karyawan'
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Jum'at (27/3/2020) seorang juru bicara untuk Branson mengkonfirmasi bahwa USD 250 juta itu akan datang dari "Richard and Virgin group" dan tidak akan dibayar oleh Virgin Atlantic.
Langkah ini dilakukan setelah Branson dan perusahaan penerbangannya, Virgin Atlantic, dikritik pekan lalu karena staf mereka diminta untuk mengambil cuti tanpa dibayar selama delapan minggu.
Branson yang memiliki 51% Virgin Atlantic disalahkan karena dianggap memikirkan keuntungan atas staffnya. Namun, sejumlah staf Virgin Atlantic tetap mendukung. Seorang staf menulis secara online, "Kami akan melakukan segala daya kami untuk membantu perusahaan tetap bertahan."
Branson telah menghabiskan waktu sepanjang akhir pekan untuk memikirkan bagaimana bulan-bulan kedepan sebagai pertempuran besar untuk bertahan hidup dan menyelamatkan pekerjaan.
"Kami menyediakan seperempat miliar dolar selama minggu-minggu dan bulan-bulan mendatang untuk melindungi mereka dan menyelamatkan pekerjaan, itu mungkin hanya permulaan."
Dia menambahkan, “Maskapai penerbangan kami harus mendaratkan hampir semua pesawat mereka; jalur pelayaran kami harus menunda peluncurannya; klub kesehatan dan hotel kami harus menutup pintu mereka, dan semua pemesanan ke perusahaan liburan kami telah berhenti.
Branson mengatakan keputusan atas cuti tak berbayar yang kontroversial disepakati dari para karyawan sendiri. Hal itu dilakukan untuk membatasi kesulitan keuangan bagi semua orang, mengamankan kelangsungan hidup maskapai di masa depan dan berusaha melindungi pekerjaan semua orang.
Branson mengatakan bahwa, meskipun keributan, "Karyawan kami bersatu sebagai satu di belakang rencana ini."
Branson menggunakan pernyataannya untuk menyerukan aksi politik. Dia mengatakan, "Peluang mendapatkan pemulihan ekonomi yang luas akan sangat tergantung pada pemerintah di seluruh dunia yang berhasil memobilisasi berbagai program dukungan yang baru diumumkan."
Sementara menurut laporan The Financial Times, pada akhir pekan ini paket penyelamatan pemerintah Inggris untuk maskapai penerbangan nasional sedang dibahas.