Berkuasa selama 32 tahun, berapakah kekayaan yang sudah dikumpulkan oleh Keluarga Cendana, yang salah satu anggotanya dicurigai terlibat dalam investasi bodong MeMiles?
Mengutip laporan Washington Post (WP), Jumat (17/1/2020), mendiang presiden kedua Soeharto, keenam anaknya, serta anggota Keluarga Cendana lain kabarnya berhasil menghimpun kekayaan senilai US$20 miliar sampai US$40 miliar (sekitar Rp273 triliun-Rp546 triliun).
Sumber cuan dari keluarga Bapak Pembangunan itu dilaporkan berasal dari konglomerasi bisnis. Berikut ini rincian harta dari Keluarga Cendana:
Baca Juga: Akrab dengan Hary Tanoe dan Keluarga Cendana, Ini Sosok Mertua Syahrini Sebenarnya!
Baca Juga: Berkarya-PKS Bertemu, Bukti Cendana Tak Bersama Prabowo?
Siti Harjanti Rukmana (Tutut Soeharto)
Aset Tutut mencapai angka US$455 juta (sekitar Rp6,2 triliun) pada 1994. Perempuan berusia 49 tahun itu mendirikan bisnis konglomerat Citra Lantoro Gung yang membangun dan mengelola jalan tol. Perusahaan itu juga terlibat dalam sejumlah proyek pembangkit listrik dan transportasi.
Tak cuma itu, WP juga menyebutkan, Tutut mempunyai sekitar 16% saham di BCA.
Sigit Harjoyudanto
Berusia 45 tahun, Sigit diestimasikan memiliki aset US$455 juta, sama seperti Tutut. Sejumlah aset yang ia miliki ialah: 16% saham di BCA, 10% di Nusamba Group yang mengelola Astra, juga mengelola perusahaan angkutan udara.
Bambang Trihatmodjo
Jauh lebih besar dari dua saudaranya, Bambang memiliki aset senilai US$2,8 miliar (sekitar Rp38,3 triliun). Ia memimpin Bimantara yang memproduksi mobil Cakra. Ia pun memiliki surat kabar dan radio. Tak lupa, ia memegang saham di perusahaan petrokimia dan gas, serta hotel Grand Hyatt Jakarta.
Siti Hediyati Harijadi (Titiek)
Dengan estimasi aset US$109 juta (sekitar Rp1,5 triliun), Titiek sempat terlibat pernikahan dengan Prabowo Subianto.
Hutomo Mandala Putra (Tommy)
Tommy disebut-sebut sebagai anak emas Soeharto, memiliki estimasi aset US$590 juta (sekitar Rp8,1 triliun). Ia mengelola Grup Humpuss yang bergerak dalam bidang komunikasi.
Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek)
Mamiek mempunyai perusahaan real estate yang terlibat dalam kontrak untuk membersihkan Teluk Jakarta.
Sudwikatmono
Adik laki-laki Soeharto ini memonopoli impor film dan rantai pasokan teater di Tanah Air.
Teman-Teman Dekat Soeharto
Selain keluarganya, nama-nama teman dekat mantan presiden kedua yang dipercaya untuk mengelola Yayasan Soeharto ialah:
Liem Sioe Liong yang mengelola Grup Salim, serta Mohammed Hasan yang memimpin Grup Nasamba.