Sabtu, 20 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

7 Hal Ini Cuma Konglomerat yang Bisa

Foto Berita 7 Hal Ini Cuma Konglomerat yang Bisa
WE Entrepreneur, Jakarta -

Menjadi konglomerat merupakan impian banyak orang. Selain memiliki uang yang banyak,konglomerat juga bisa mendapatkan fasilitas mewah nan eksklusif.

Melansir The Richest, Kamis (7/11/2019), berikut ini beberapa hal yang hanya dapat kamu lakukan jika kamu merupakan seorang jutawan.

7. Memesan kamar hotel mewah

Jika kamu adalah seorang jutawan yang ingin menghabiskan malam di New York, maka Ritz-Carlton adalah pilihan yang tepat. Kamar hotel ini dibanderol dengan harga US$995 atau Rp13.9 juta per malamnya.

Baca Juga: Ekonomi Melambat, Orang Kaya di Singapura Malah Bertambah 184 Ribu Jiwa

Harga yang sangat fantastis tersebut membuat tempat ini sangat eksklusif. Hotel bintang lima ini terletak di dekat Central Park serta memiliki sebanyak 259 kamar.

6. Menjadi klien VIP di galeri seni

New York memiliki beberapa galeri seni paling penting di dunia. Tempat-tempat seperti Gagosian Gallery yang memberi ruang bagi seniman kontemporer, atau Galeri Paula Cooper yang menampilkan karya-karya konseptual.

Tidak heran jika karya mereka dipamerkan di New York adalah impian banyak seniman. Ini memberikan visibilitas yang berhasil membawa penikmat seni ke tingkat berikutnya. Namun, menjadi seorang kolektor seni pun cukup menguras pundi-pundi keuangan. Hingga saat ini, seni adalah industri yang bernilai US$64 miliar atau Rp897 triliun dan masih sangat eksklusif.

Baca Juga: Krisis Global? Enggak Mempan! Jumlah Orang Kaya di Dunia Meningkat Drastis dalam Setahun

5. Menikmati spa yang mewah

Jika ingin menghilangkan stres kehidupan sehari-hari, New York memiliki beberapa spa yang luar biasa. Shibui Spa adalah pilihan yang menawarkan beberapa perawatan mewah.

Kamu bisa menghabiskan US$400 atau Rp5,6 juta untuk ssebuah sesi lulur tubuh, serta mandi dengan mengguakan ganggang laut yuzu. Tak hanya itu, kamu dapat merasakan sensai berendam di mineral mint, dan pijatan pelembab.

4. Pergi bekerja menggunakan helikopter

Jika kamu seorang jutawan, kamu tidak perlu merasakan macetnya jalanan kota dan dapat menyewa helikopter untuk pergi bekerja atau bertemu beberapa teman. Awal tahun ini, Uber mengumumkan mereka akan memiliki layanan premium dengan helikopter. Tentu saja, layanan ini terbatas untuk beberapa orang yang mampu membelinya, seperti halnya perjalanan ke bandara yang dibanderol US$205 atau Rp2,8 juta.

3. Menghabiskan US$800 atau Rp11,2 juta untuk memotong rambut

Berapa harga yang pantas diberikan untuk memotong rambut? Julien Farel Restore Salon & Spa di Park Avenue dikenal memiliki potongan rambut paling mahal di New York, di mana pria bisa membayar US$800 atau Rp11,2 juta untuk memotong rambut mereka. Julian Farel memiliki klien terkenal seperti Richard Gere dan Rafael Nadal.

Baca Juga: Bukan Penyakit Biasa, Disleksia Antarkan Mereka Jadi Orang Kaya

2. Membayar US$1.500 untuk minuman

Pergi minum-minum sering kali bisa menjadi suatu kegiatan yang terbilang mahal di New York. Setidaknya, koktail dapat dihargai US$16 atau Rp224.332,8.

Sementara itu, beberapa minuman harganya lebih fantastis seperti Platinum Passion, yang diyakini sebagian orang bernilai US$1500 atau sekira Rp21 juta. Minuman ini merupakan kombinasi dari Ruinart Champagne, markisa, madu, gula merah. Tapi yang membuatnya mahal adalah L'esprit de Courvoisier, yang harganya mencapai US$6000 atau sekira Rp84 juta per botol.

1. Menjadi anggota klub pribadi

Menjadi bagian dari klub pribadi eksklusif membuktikan bahwa kamu tidak hanya memiliki uang, tetapi juga masalah status. Orang-orang akan bersedia membayar ribuan dolar untuk bergabung dengan klub-klub itu. Bahkan, daftar anggota sering kali dirahasiakan selama beberapa generasi.

Salah satu klub paling tradisional di kota memiliki aturan yang sangat ketat untuk menerima anggota baru. Klub yang lebih baru memiliki aturan yang lebih fleksibel. Namun, setiap orang harus membuktikan bahwa mereka memiliki penghasilan tinggi untuk menjadi anggota

Tag: konglomerat, Orang Terkaya, Gaya Hidup

Penulis/Editor: Clara Aprilia Sukandar

Foto: Unsplash/Sharon Mccutcheo