Jum'at, 29 Maret 2024 Portal Berita Entrepreneur

Kenapa di Era Ini Sebaiknya Anak Muda yang Jadi Pemimpin Bisnis?

Foto Berita Kenapa di Era Ini Sebaiknya Anak Muda yang Jadi Pemimpin Bisnis?
WE Entrepreneur, Jakarta -

Dunia akan terus berputar, waktu pun akan selalu bergulir tanpa pernah berhenti atau kembali. Generasi milenial yang kali ini menguasai dunia, dapat dikatakan sangat unik jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Teknologi telah menghiasi kehidupan mereka.

Mereka tumbuh dengan teknologi; baik itu komputer, gawai, dan dunia internet. Berdasarkan kuipan dari Entrepreneur.com, teknologi itu dapat membawa dampak positif pada dunia usaha dan bisnis dalam peran apa pun yang mereka ambil.

Tanda mereka di Beberapa Bidang

Hari ini, generasi muda telah terlihat membuat tanda mereka di berbagai bidang untuk menggabungkan, bisnis, olahraga, politik, media & hiburan. Mereka berkembang menjadi pemimpin yang cakap di bidangnya masing-masing.

India adalah negara yang populasi anak mudanya lebih dari 50 persen dari total populasi di sana. Dengan populasi pemuda lebih dari 600 juta, India dapat memanfaatkan keterampilan dan bakat mereka untuk membangun bangsa dan membangun lebih banyak negara yang dinamis.

Dengan pendidikan, pengalaman & keahlian mereka, generasi muda mampu menghirup udara segar di seluruh sektor industri. Saat ini, banyak pula anak muda yang berani mengambil risiko kewirausahaan meninggalkan pekerjaan aman mereka di dunia usaha untuk mendirikan bisnis mereka sendiri.

Semakin Mengambil Peran Kepemimpinan

Di dalam korporasi, terlihat pula lebih banyak anak muda mengambil peran kepemimpinan dalam hal mendorong pertumbuhan dan kesuksesan organisasi. Para pemimpin muda jauh lebih dinamis, energik, dan berani mengambil risiko mengingat bahwa mereka masuk tanpa bagasi sebelumnya atau hambatan dari masa lalu. Kualitas penting lainnya adalah bahwa anak muda percaya dalam bekerja dengan cerdas untuk mencapai tujuan mereka.

Membawa Keahlian dan Paparan Global

Mayoritas pemimpin generasi kedua yang bergabung dengan bisnis keluarga telah belajar di universitas asing atau telah bekerja di luar negeri untuk beberapa waktu sebelum bergabung dengan bisnis. Seperti kisahnya Nadiem Makarim, pemuda Indonesia yang saat ini dikenal sebagai CEO Go-Jek. Sebelumnya ia menyelesaikan pendidikan sarjana di International Relations di Brown University Amerika Serikat dan Pendidikan Master di Harvard Business School.

Ini memungkinkan mereka untuk menerapkan pembelajaran, pengalaman, keahlian, dan paparan internasional untuk mengembangkan bisnis dan membawanya ke tingkat berikutnya. Kaum muda membawa perspektif baru dalam mempertahankan bisnis dengan memanfaatkan secara efektif praktik terbaik global.

Generasi muda lebih mementingkan inovasi, hubungan yang lebih dalam dengan karyawan, dan lebih memperhatikan kegiatan CSR dan memberi kembali kepada masyarakat.

Millenial dan Gen Z cerdas secara digital dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan konsumen yang berkembang saat ini. Mereka dipenuhi dengan ide-ide, energi dan antusiasme ditambah dengan keinginan untuk membawa perubahan dalam perilaku dan sikap sosial. Mereka dapat mematahkan stereotip, merangkul praktik terbaik, dan berpikir di luar kebiasaan.

Tag: Generasi Milenial, Entrepreneur, Nadiem Makarim, Achmad Zaky

Penulis/Editor: Clara Aprilia Sukandar

Foto: Unsplash/Husna Miskandar