Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk memanfaatkan internet UMKM Go Online untuk memasarkan produk mereka. Pasalnya, internet bisa membuka peluang promosi dan melindungi pelaku UMKM dari pesaing bermodal besar.
"Program ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat ekonomi kerakyatan," kata Bambang Tri Santoso, Kasubdit Tata Kelola Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptima Kemkominfo RI saat edukasi UMKM Go Online di Gedung Kesenian Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (8/11/2017).
"Bentuk dukungan pemerintah yakni melalui deregulasi kebijakan hingga pelatihan pengembangan kapasitas agar pelaku UMKM dapat berkompetisi. Pemerintah juga menyiapkan telekomunikasi yang memadai," ungkapnya.
Diprediksi melalui UMKM Go Online ini dapat menumbuhkan perekonomian secara nasional. Mengingat Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang cukup besar karena tingginya pengguna internet di negara ini.
"Ada tiga program utama. Pertama memanfaatkan teknologi digital dengan target 1 juta domain. Kedua, membantu petani dan nelayan agar menggunakan aplikasi utilitas yang bisa membantu nelayab mengetahui kondisi laut dan petani bisa mengetahui penanganan hama dan tshu harga komoditas pertanian yang dipasarkan. Ketiga, meng-online-kan 8 juta UMKM sehingga punya toko online sendiri," bebernya.
Staf Ahli Wali Kota Balikpapan Bidang Sosial, Kesejahteraan dan Pengembangan SDM, Dyah Muryani mengatakan pemanfaatan sumber daya manusia harus dioptimalkan. "Kami membentuk forum ekonomi kreatif untuk mendorong dan mengembangkan para pelaku UMKM," ungkapnya.
Sehingga pemerintah ingin kota Balikpapan menjadi pusat atau barometer ekonomi kreatif di Kalimantan Timur. "Enam subsektor industri kreatif dari 16 subsektor ekonomi kreatif telah digarap. Diantaranya Go Batik, aplikasi dan games atau Go Smart City, kuliner, film, hingga desain dan seni pertunjukan serta riset dan pengembangan wisata," pungkasnya.
